Connect with us

PERISTIWA

Gempa Swarm Kembali “Menggoyang” Warga Ambarawa dan Sekitarnya

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Warga Ambarawa, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, kembali dikagetkan dengan terjadinya dua kali gempa pada Kamis (04/11/2021) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Gempa itu dengan magnitudo M 2,6 dan Episenter Gempa pada koordinat 7.28 LS dan 110.36 BT, tepatnya di darat pada jarak 2 Km arah barat laut Ambarawa serta dengan 1 Km.

Demikian ditegaskan Kepala Stasiun Geofisika Banjarmegara Setyoajie Prayoedhie, dalam rilisnya yang diterima koranpagionline.com, Kamis (04/11/2021). Gempa tersebut merupakan  bagian dari rangkaian aktivitas gempa swarm yang ke 41 yang terjadi di Ambarawa.

“Gempa yang terjadi tersebut merupakan bagian dari rangkaian aktivitas gempa swarm yang ke 41 yang terjadi di wilayah Kecamatan Ambarawa dan sekitarnya. Dampak gempa swarm ini yang dirasakan ini dalam skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung dan bergoyang. Untuk itu, masyarakat tetap tenang dan jangan sampai terpengaruh adanya isu yang tidak jelas kebenarannya,” jelas Setyoajie P.

Gempa Swarm Ambarawa.

Ditambahkan, masyarakat juga diharapkan dapat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat  gempa. Selain itu, untuk tetap memeriksa kondisi bangunan tempat tinggalnya. Apakah tahan gempa ataupun tidak ada. Harapannya, masyarakat untuk tetap waspada akan munculnya gempa ini.

Sementara itu, pantauan koranpagionline.com di wilayah Ambarawa, banyak warga yang mengaku kaget dengan adanya gempa ini. Bahkan, untuk gempa ini getarannya sangat terasa. Dan terlihat dari benda-benda yang menggantung turut bergoyang, begitu juga rumah yang ada atap seng pun serta kaca di rumah terdengar getarannya.

“Saya juga kaget, kok badan saya bergetar dan atap rumah bagian belanang yang dari seng juga terdengar getarannya. Gempa pagi ini terasa getarannya dibandingkan yang terakhir kali itu. Yang jelas, kita tetap waspada saja dan semua kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tandas Riyadi (30) dan Agus Joko Purnomo (42), keduanya mengaku asal Klaten yang tinggal di daerah Lodoyong, Kec Ambarawa.

Selain itu, tenda darurat yang didirikan oleh BPBD Kabupaten Semarang di luar komplek RSUD dr Gunawan Mangunkusumo (RSGM) juga sudah dibongkar. Hanya saja, tenda darurat yang didirikan di area parkir RSGM masih terpasang. Munculnya gempa kembali ini, sempat menjadi perbincangan masyarakat Ambarawa, Kabupaten Semarang. Bahkan, banyak warga yang juga menaruh rasa was-was akan munculnya gempa-gempa susulan. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *