Connect with us

LIFE

Ganjar Pranowo : Mbah Dim itu Sosok Ngayomi, Berikan Kesejukan & Jadi Panutan

Published

on

KENDAL | KopiPagi : Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan belasungkawa dan merasa kehilangan sosok KH Dimyati Rois atau Mbah Dim, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang meninggal dunia di RS Telogorejo Semarang pada Jumat (10/06/2022) sekitar pukul 01.13 WIB. Almarhum adalah sosok yang mengayomi semua orang serta selalu memberikan kesejukan dan menjadi panutan.

“Kita semua disini tentunya sangat kehilangan. Dapat dilihat disini, kini banyak orang kumpul, tumplek blek. Dan ini bukan hanya warga Jawa Tengah saja, namun dari luar Jateng juga hadir disini. Terus terang, saya punya banyak kenangan dengan almarhum Mbah Dim bahkan beberapa waktu sebelum meninggal dunia masih sempat berdiskusi bareng,” terang Ganjar Pranowo kepada wartawan di rumah duka kompleks Ponpes Al Fadhlu wal Fadhilah, Jagalan, Kec Kaliwungu, Kab Kendal.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (baju batik) ditengah-tengah para pelayat. (Foto Ist).

Ditambahkan, bahwa beliau itu selalu memberikan nasihat-nasihat dan petuah-petuah yang dapat membikin sejuk suasana dan kondisi. Bahkan, kepada siapapun, almarhum Mbah Dim itu dalam berbicara banyak hal tanpa ada jarak. Dalam berbicara, selalu terselib petuah-petuah yang sangat mengena.

“Saya saat berdiskusi dengan almarhum Mbah Dim, betapa dari sisi hati itu saya merasa sebagai anak tidak ada sedikitpun jarak dalam posisi yang berbeda-beda. Selalu memberikan kesejukan kepada semuanya. Petuah-petuah beliau itu selalu membuat adem, menyenangkan,” ujar Ganjar.

Saat melayat di rumah duka, Ganjar Pranowo beserta para tokoh seperti Gus Yusuf, Muhaimin Iskandar, serta  sejumlah ulama dari berbagai daerah ikut menyalatkan jenazah Dimyati Rois di Masjid Al Muttaqin, Kec Kaliwungu, Kab Kendal. Salat jenazah diselenggarakan usai salat Jumat dan diikuti oleh seluruh santri dan masyarakat di sekitar.

Almarhum KH Dimyati Rois atau Kiai Dimyati atau Mbah Dim merupakan Pengasuh Ponpes Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Mbah Dim dilahirkan di Bulakamba, Kab Brebes pada 5 Juni 1945 dan menempuh pendidikannya di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Bahkan, sempat ngangsu kaweruh di Ponpes APIK Kaliwungu, Kab Kendal selama belasan tahun. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *