Connect with us

SPORT

Berdiri Tahun 2015 : Dojo ‘Shinkyokushin’ Ambarawa Selalu Raih Kemenangan

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Setelah bertahun-tahun malang melintang bergabung pada berbagai kelompok beladiri, kini sosok lelaki ini kembali menekuni olahraga karate jalur keras yaitu  “Shinkyokushin Karate Indonesia” dengan mendirikan Dojo di Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Dialah…… Handoyo alias Hans (40) warga Jatisari, Desa Doplang, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Sejak tahun 2015 lalu mendirikan Dojo ‘Shinkyokushin’ Ambarawa dan menggelar latihan secara rutin di komplek Kantor Kecamatan Ambarawa. Bahkan, latihannya itu sempat vacum setelah ada ‘hantaman’ pandemi Covid-19.

“Sebelum saya mendirikaan Dojo Ambarawa ini, bertahun-tahun melatih di Dojo Bandungan. Setelah konsentrasi di Dojo Ambarawa ini, untuk yang di Bandungan dikelola dan dilatih temannya. Dipilih Ambarawa karena belum ada karate ‘jalur keras’ dan jenis karate ini adalah ‘full contact’ dan bukan ‘no contact’,” terang Hans kepada koranpagionline.com, Rabu (24/04/2022).

Dengan telaten dan tentunya serius membuka dojo di Ambarawa ini, bapak dua anak ini yang langsung melatihnya. Kini, Dojo Ambarawa memiliki 25 atlet mulai dari SD hingga SMA/SMK bahkan pekerja, baik itu perempuan maupun laki-laki. Untuk jumlah pelatihnya hanya satu orang.

“Di Kabupaten Semarang sendiri telah tersebar dojo-dojo Shinkyokushin diantara di Bandungan, Bergas, Pringapus, Ambarawa, Gedang Anak, serta di PT APAC. Jumlah atletnya mencapai ratusan karena banyak yang keluar masuk. Kini di Dojo Ambarawa ini memiliki 25 orang atlet putra putri,” ujarnya.

Handoyo alias Hans, pengelola dan juga pelatih di Dojo Ambarawa. (Foto Ist).

Ditambahkan, dengan jumlah atlet yang berlatih meski masih sedikit namun rata-rata pernah meraih juara dalam kejuaraan. Seperti pada tahun 2017 lalu, seorang atletnya Dimas berhasil menjuarai kejuaraan nasional (kejurnas). Begitu pula, kejuaraan daerah (Kejurda) di Bandungan Kabupaten Semarang sebanyak 13 orang atlet yang didikirimkan semuanya berhasil membawa pulang piala atau kemenangan.

“Mengapa yang bergabung berlatih di Dojo ‘Shinkyokushin’ Ambarawa ini boleh dikatakan masih sedikit, hal ini karena latihan karate ini adalah mengandalkan ‘full contact’ dan di perguruan/kelompok lain dengan ‘no contact’. Sehingga, sangat lain dan dengan kata lain latihan di dojo ini seperti orang benar-benar berkelahi,” ujar Hans didampingi Didik, pelatih di Dojo Gedang Anak, Ungaran.

Menurut lelaki dengan dua orang anak ini, bahwa beladiri ‘Shinkyokushin’ ini adalah bukan mencari pertahanan di arena namun lebih kepada beladiri benar-benar membela diri. Bahkan, dalam latihan dengan semi militer. Tidak jarang, dalam bertanding banyak yang mengalami cedera. Meski menang tanding, bisa juga mengalami cedera. Ini boleh dibilang kelebihannya dari Shinkyokushin yang benar-benar keras.

“Sementara atlet beladiri ini dalam bertanding pun tanpa ada pelindung, namun khusus atlet perempuan tetap menggunakan pelindung. Jadi, istilahnya melakukan pukulan benar-benar kena dan dirasakan. Tidak jarang, usai bertanding dijamin mengalami sakit atau cedera. Namun, hal ini tidak menjadikan kendala bagi atlet beladiri ‘Shinkyokushin’ yang benar-bnar menekuninya,” terang Hans yang juga berprofesi sebagai ahli pijat urat.

Prestasi atlet dari Dojo Ambarawa ini, ternyata dapat dibanggakan diantaranya berhasil meraih juara pada Kejurda Shinkyokushin Jateng + DIY pada bulan Maret 2022 kemarin. Sebelumnya, 13 atlet yang didaftarkan dalam kejuaraan Kata “Dream Cup Bandungan III pada Januari 2022 berhasil meraih kemenangan semuanya.

“Jangka pendek yang harus dipersiapkan Dojo Ambarawa ini adalah ‘menggenjot’ atletnya dalam latihan. Ini sebagai  persiapan mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Shinkyokushin di Cilodong, Banten yang rencananya digelar bulan Juli 2022 mendatang. Rencananya, puluhan atlet akan didaftarkan mengikuti kejurnas ini karena ini sebagai ajang mengasah ketrampilan maupun mental atlet,” tandasnya. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *