Connect with us

NASIONAL

Antisipasi Omicron : Bamsoet Desak Pemerintah Tutup Akses Masuk ke Indonesia

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendesak pemerintah mengambil langkah antisipasi melonjaknya kasus Omicron di Indonesia. Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo menyampaikan hal ini dalam keteranngan tertulisnya, menyusul Pemerintah mengkonfirmasi jumlah positif Covid-19 varian Omicron bertambah menjadi 46 kasus. 

Bamsoet meminta Pemerintah diminta segera mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron ini dengan mempersiapkan rumah sakit dan tenaga kesehatan.

“Meminta pemerintah mengantisipasi semakin meningkatnya jumlah kasus varian omicron di Indonesia, dengan mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit maupun tenaga kesehatan yang memadai,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (28/12/2021).

Bamsoet juga meminta pemerintah mempertimbangkan menutup akses masuk ke Indonesia dari seluruh negara agar penyebaran varian Omicron tidak meluas.

“Meminta pemerintah mengkaji dan dapat mempertimbangkan untuk menutup sementara akses masuk ke Indonesia dari seluruh negara, guna mencegah penyebaran varian omicron makin meluas di tanah air,” katanya.

Pemerintah sebaiknya menjelaskan kepada masyarakat perbedaan hasil tes Covid-19 varian Omicron dengan varian lain. Serta potensi penularannya agar masyarakat dapat melakukan upaya pencegahan.

Selain itu, pemerintah diminta memperkuat tracing erat pelaku perjalanan internasional. Hal ini penting untuk menekan meluasnya varian omicron di tanah air.

“Meminta pemerintah memperkuat tracing, terutama tracing yang terkait erat dengan pelaku perjalanan internasional, dikarenakan penguatan tracing merupakan salah satu upaya penting yang harus dilakukan oleh pemerintah guna menekan meluasnya penyebaran virus corona, khususnya varian omicron ini,” kata Bamsoet.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan, ada tambahan 27 kasus Omicron dari sampel pelaku perjalanan internasional.

Nadia menjelaskan, temuan berasal dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) oleh Badan Litbangkes yang keluar pada tanggal 25 Desember 2021.

Sebanyak 26 Kasus merupakan imported case. Di antaranya, 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan 1 orang WNA Asal Nigeria.

Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang,” kata Nadia dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Minggu (26/12/2021).

Nadia menambahkan, mayoritas pasien sedang menjalani karantina di Wisma Atlet. Namun ada juga pasien menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso.

“Maka total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sudah 46 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember lalu,” ujarnya. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *