Connect with us

TIPIKOR

Polda Sumut Selidiki Unsur Pidana Cuitan Guru Besar USU soal SBY & AHY

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Cuitan Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Henuk di twitter yang dinilai merendahkan dan mencemarkan nama baik mantan Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, berbuntut panjang. Tidak terima atas cuitan tersebut, kader Partai Demokrat melaporkan Guru Besar USU itu ke Polda Sumut, Rabu (13/01/2021).

SBY.

Laporan tersebut, tertuang dalam Surat Tanda Terima Laporan Polisi dengan nomor : STTLP/75/I/2021/SUMUT/SPKT ‘I’. Menyikapi hal itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol. Martuani Sormin mengatakan akan melakukan proses hukum secara profesional.
“Kan, semua yang berkaitan dengan laporan. Hal yang dilakukan penyidik adalah melakukan gelar perkara, apakah mengandung tindak pidana?,” kata Martuani kepada wartawan di Medan, Kamis, (14/01/2021).

Martuani meminta semua pihak bersabar dan biarkan penyidik Polda Sumut bekerja terlebih dahulu. Untuk menentukan apakah ada unsur pidana atau tidak dalam cuitan guru besar Fakultas Pertanian USU tersbur.

“Saksi ahli ini untuk menguatkan apakah unsur-unsur, pidana, sebagaiamana yang dilaporakan bisa terpenuhi atau tidak,” ujar Martuani.

Mantan Kapolda Papua, Martuani mengungkapkan pihak kepolisian masih melakukan pengkajian atas laporan tersebut. “Saya percaya penyidik saya akan profesional menangani semua perkara yang dilaporkan, oleh siapapun,” tuturnya.

Sebelumnya, Prof. Yusuf Leonard Henuk mengungkapkan sah-sah saja SBY atau kader Demokrat melaporkan diri ke polisi. Namun, cuitan dia bukan menghina atau menyerang. Namun, mengoreksi apa disampaikan oleh SBY dan AHY yang dinilai menyudutkan Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Berikut cuitan Prof.Yusuf menyerang SBY dan AHY di akun twitter-nya:

“Yth.@SBYudhoyono,tahu dirilah kau sudah mantan jadi jangan sok mengajari @jokowi soal pembangunan proyek strategis nasional,karena kau memang gagal&telah dijuluki:”Bapak Mangkrak Indonesia”, jadi tak pantas kau ajari @jokowi “ikan berenang”, karena pasti malu kalipun kau, paham!,” cuitnya Prof. Yusuf.

Kemudian, kembali menyampaikan cuitan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, AHY: “YthKetua Umum @ PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH udah harus buktikan memang kau BODOH sekali, karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia tak pernah ada” GOVERNMENT ERROR “penyebabnya. Tapi” 7 FAKTOR “(http://indonesiabaik.id/infografis /7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat).Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!,” tulis Leonard berikutnya.

Alasan Serang SBY & Agus Yudhoyono

Prof. Yusuf Leonard Henuk, Guru Besra Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) mengaku tak gentar menghadapi laporan kader Partai Demokrat (PD) atas dirinya di Polda Sumut. Ia mengungkapkan alasan kenapa dirinya sangat peduli dan membela Presiden Joko Widodo.

AHY.

Dia terangkan bahwa Jokowi itu dinobatkan sebagai Maneleo atau raja oleh para raja dan bangsawan Rote Ndao pada 2018 lalu. Maka itu ia berani menyerang Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan menyebut ‘Bapak Mangkrak Indonesia’ dan menyerang putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono menyebut AHY bodoh sekali lewat cuitannya di Twiter.

“Program dia (Jokowi) baik, karena program dia (Jokowi) pastinya kita dukung. Kedua itu, Jokowi itu Presiden, dia pernah ke Rote. Kami pernah kasih gelar raja terbesar, orang semua di Rote. Kami berikan gelar itu, kami tidak bisa melawan itu raja kami,” ungkap Yusuf seperti dilansir dari VIVA pada Rabu, (13/01/2021).

Atas dasar itulah, maka guru besar Fakultas Pertanian USU ini melawan apa yang disampaikan bapak dan anak itu di Twitter. Karena mengkritik Presiden Jokowi dan dinilai ada kekeliruan yang disampaikan SBY dalam akun pribadinya.

“Jujur saya dari Rote, orang Rote bilang. Itu Jokowi dilawan dan diobok-obok, kau diam. Saya lawan lah,” sebut Yusuf.
Yusuf secara terang-terangan menyatakan tidak suka dengan SBY dan anak kandungnya, AHY. Hal itu, memberanikan diri untuk melawan cuitan dari petinggi PD itu. Ia mengaku dengan kejadian ini, sudah terkenal di Indonesia.

“Saya sudah terkenal, dari awal saya tidak suka mereka (SBY dan AHY). Andi Arief saya tidak suka nyinyir kan. Sekarang hadapi,” tantang Yusuf.

Respons USU

Universitas Sumatera Utara (USU) akhirnya angkat bicara terkait cuitan Prof. Yusuf Leonard Henuk yang menyerang dan menghina Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan menyebut ‘Bapak Mangkrak Indonesia’ dan menyerang putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dengan menyebut AHY bodoh sekali di Twitter.

Kepala Kantor Humas, Protokoler, dan Promosi USU, Elvi Sumanti, Foto : Ist.

“Yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkan perbuatan dan ucapannya,” ungkap Kepala Kantor Humas, Protokoler, dan Promosi USU, Elvi Sumanti, saat dikonfirmasi VIVA, Kamis (14/01/2021) pagi,

Elvi mengakui sudah mengetahui kalau Guru Besar Fakultas Pertanian USU dilaporkan oleh DPC Demokrat Kota Medan ke Polda Sumut, Rabu (13/01/2021). Menyikapi itu, pimpinan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

“Pimpinan USU, tidak akan mencampuri proses hukumnya. Jika diperiksa (polisi), pimpinan USU akan menyerahkan sepenuhnya proses hukum tersebut dengan pihak berwajib,” sebut Elvi.

Ketua DPC Demokrat Kota Medan, Burhanuddin, menjelaskan, sebelum melaporkan guru besar USU itu, pihaknya mengumpulkan sejumlah bukti dari beberapa media online dan mendiskusikan sesama kader Partai Demokrat di Kota Medan.
“Berdasarkan berita online kita terima, ada suatu hal yang harus saya sikapi sebagai kader Partai Demokrat,” ungkap Burhanuddin.

Dari situ lah, Burhanuddin mengungkapkan bahwa kader Partai Demokrat menganggap cuitan Prof. Yusuf dinilai menghina SBY dan patut untuk dilaporkan ke Polda Sumut, untuk diproses secara hukum.

“Saya suruhlah anggota menanggapi itu. Bagaimana soal pemberitaan ini. Menurut kawan-kawan suatu penghinaan ini. Itu pencemaran nama baik, meremehkan. Sudah unsurnya, tidak mengenakan. Saya sampaikan kepada mereka, kalian mempunyai hak melaporkan tindak profesor ini terhadap Bapak SBY,” tuturnya.

Ia menjelaskan, tidak layak seorang profesor berasal dari kampus USU memberikan pernyataan seperti terhadap mantan Presiden SBY yang sudah memimpin 10 tahun negeri ini. Menurut dia, sudah banyak yang diberikan presiden ke-6 RI itu kepada Tanah Air ini.

“Setelah kami telusuri profesor dari USU, tepatnya Fakultas Pertanian. Lebih lanjut, ditelusuri pindah dari NTT. Artinya, saya mendengar dan menyampaikan kawan-kawan kader partai. Sepakatlah dilaporkan ke Polda Sumut. Supaya ditelusuri laporan ini,” sebut Burhanuddin. Viv/Kop

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *