Connect with us

LIFE

Pandangan & Sikap Pimnas PPI Tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Pimpinan Masional (Pimnas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menyampaikan pandangan dan sikap sehubungan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini. Bahwasanya peringatan tersebut harus dijadikan momentum untuk semakin membumikan Pancasila menjadi dasar dan landasan bagi sikap dan perilaku yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar acara seremonial tahunan dan nostalgia sejarah. 

Budaya Demokrasi Pancasila sangat mendesak untuk dihadirkan dalam perikehidupan politik, terutama oleh partai-partai politik, para elit politik, para tokoh utama bangsa, sehingga proses demokratisasi di Indonesia tidak semakin diwarnai oleh liberalisme politik yang berbiaya mahal dan jauh dari spirit persaudaraan dan persatuan. Kompetisi politik yang liberal dan berbiaya mahal (padat modal) yang bertemu dengan arus politik aliran akan bisa memunculkan efek destruktif bagi demokrasi kita.

Pancasila harus disosialisasikan dan dipraktekkan dengan semangat merangkul dan mempersatukan kemajemukan kita. Bukan memukul dan menyingkirkan karena perbedaan. Bhinneka Tunggal Ika adalah pesan mendasar untuk mempraktekkan Pancasila inklusif dan tidak justru dijadikan sebagai alat pukul politik. Semangat kekitaan yang harus dimajukan, bukan semangat keakuan.

Mendesak BPIP untuk makin berperan dalam merumuskan formula operasional tentang ber-Pancasila di dalam setiap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, termasuk dengan makin banyak mengundang masukan dari berbagai elemen publik. Lebih utama lagi adalah bagi generasi baru dan kaum milenial yang mempunyai kharakter dan cara pandang baru.

Mendesak para aktor politik, pemerintahan dan ekonomi untuk benar-benar memperhatikan masalah ketimpangan sosial dan ekonomi. Realitas kehidupan sosial dan ekonomi yang timpang adalah faktot yang paling potensial menyulut terjadinya konflik horisontal. Prinsip Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi tidak akan kesulitan mengejawantah (mewujud), jika Keadilan Sosial jauh di awang-awang. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat, bukan adil hanya untuk golongan tertentu.

Demikian Ketua Presidium PPI, Dr. Sri Mulyono menyampaikan pandangan dan sikapnya, semata-mata agar Pancasila benar-benar sebagai ideologi yang membumi dan menyatu dalam nafas kehidupan bangsa Indonesia. *Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *