Connect with us

LIFE

Masyarakat Seko : Terimakasih Tak Terhingga Pak Gubernur…

Published

on

KopiOnline Luwu Utara,- Masyarakat Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara mengaku sangat bahagia dan bersyukur memiliki gubernur yang sangat memperhatikan masyarakat terpencil. Pasalnya, Seko selama ini dikenal sebagai daerah paling terisolir di Indonesia bahkan dengan biaya ojek termahal di dunia yang nilainya mencapai Rp2 juta rupiah.

Pasalnya, setelah 74 tahun Indonesia merdeka, ribuan masyarakat Seko mengaku belum merasakan kemerdekaan dari segi infrastruktur. Tak hanya infrastruktur, listrik dan jaringan telekomunikasi pun mereka belum rasakan sebagaimana masyarakat di daerah lainnya.

Namun, di penghujung 2019 dan memasuki tahun 2020, masyarakat Seko mengaku sangat bahagia dan merasa telah merdeka. Mereka mengaku punya hidup baru dan berhasil keluar dari daftar daerah terisolir.

Melalui tangan Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, akhirnya infrastruktur jalan yang selama ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan bermotor kini bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Bahkan, masyarakat Seko tidak lama lagi akan merasakan aliran listrik PLN.

Tidak hanya itu, setelah infrastruktur rampung, Seko yang memiliki kekayaan alam dengan Padang Savananya yang indah dan subur itu bakal dijadikan kota pertumbuhan ekonomi baru di Sulsel. Jika selama ini Padang Savana hanya digunakan untuk mengembala sapi dan kerbau, nantinya Padang Savana akan menjadi berkah buat masyarakat Seko.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah akan menyulap Padang Savana sebagai objek wisata baru, dari lahan tidur menjadi lahan produktif. Mulai dari objek wisata, daerah lumbung daging sapi nasional bahkan sebagai penyuplai holtikultura sayur mayur untuk Sulsel dan Indonesia.

“Seko ini kita menang view, makanya kota ini harus kita kelola dengan baik, masyarakat harus merasakan manfaatnya, jika dikelola dengan baik insyaallah masyarakat setempat akan sejahtera. Oleh karena itu, disini harus dibangun Hotel, saya susah bicara sama Bupati untuk bangun hotel kita kasi anggaran,” katanya.

Jika Hotel dan pedestarian ada di Seko lanjut Nurdin Abdullah, maka akan banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Seko, tentunya akan banyak perhotelan dan restauran yang akan tumbuh di Seko.

“Kita juga akan buat jalur sepeda, jadi orang ke Seko nikmati keindahan Padang Savana sambil berolahraga. Tentu kalau sudah banyak orang kesini restauran pasti tumbuh, jika restauran dan perhotelan tumbuh tentu akan menyerap tenaga kerja,” katanya.

Selain itu, Gubernur Sulsel juga akan membuka konektivitas jalur menuju Seko baik darat maupun udara. Untuk jalur darat, akan dibuka jalur Seko Sigi Sulawesi Tengah dan Seko Mamuju Sulawesi Barat. Kemudian untuk jalur udara, Bandara Seko dikembangkan misalnya dari Bandara Toraja masuk Seko, Jogja langsung Seko, Bali langsung Seko dan Makassar langsung Seko.

Oleh karena itu, agar keindahan alam Seko tetap terjaga, hutan harus dijaga dengan baik. Tidak ada lagi masyarakat yang merambah hutan untuk ditanami jagung dan tanaman jangka pendek lainnya.

“Saya liat sudah mulai ada yang membakar hutan untuk menanam jagung, itu tidak boleh. Karena lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya, coba kita tanam tanaman produktif, seperti durian, mangga, coklat kopi. Kemarin juga kasi 8500 bibir durian mangga dan lainnya, itu untuk pengajuan, tapi kita mau kaji dulu apa yang cocok untuk Seko,” katanya.

Selain infrastruktur, Nurdin Abdullah juga berencana membangun Rumah Sakit Tipe C di Kecamatan Seko. Termasuk dari segi keamanan, sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan bakal menjadi kota baru, tentu jaminan keamanan baik masyarakat maupun pengunjung manjadi perhatian pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayor Jenderal TNI H Surawahadi yang turut hadir bersama Nurdin Abdullah di Seko mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Sulsel terkait pembangunan kantor Polsek dan Koramil di wilayah Seko.

“Polsek belum ada, Koramil belum ada, pertimbangan dari keamanan kantor Polsek dan Koramil perlu, nanti kita akan koordinasi bagaimana solusinya. Termasuk mencanangkan pengerjaan infrastruktur penghubung Sulawesi Tengah dan Barat kita kerjakan bersama-sama, mungkin kata pak Gubernur TMMD berskala panjang,” katanya.

Selain itu, Jenderal TNI bintang dua ini mengaku sangat terpesona dengan keindahan alam yang dimiliki Seko. Padang Savananya yang luas dan tanahnya yang subur menjadi kesan tersendiri bagi dirinya.

“Ini luar biasa, jarang keliatan tempat seperti ini, Padang Savana yang begini hanya ada di Timur-timur dan Sentani Papua, ini sangat berkesan,” tambahnya.

Sementara, tokoh adat Desa Taloto yang juga tokoh masyarakat Seko, Dinti Paulus mengaku sebagai perwakilan masyarakat Seko ia mengaku sangat berterima kasih kepada Gubernur Sulsel yang telah memerdekakan masyarakat Seko dari Segi infrastruktur.

“Terimakasih tak terhingga Pak Gubernur, baru kali ini ada gubernur yang perhatian sama kami. Kami sangat bersyukur dan bahagia sekali. Apalagi, tanah yang kami cintai ini akan dijadikan wisata dan kota baru,” katanya.

Dinti Paulus juga berharap ke depannya Gubernur Sulsel tidak bosan dan berhenti memikirkan kesejahteraan masyarakat Seko. Mereka mengaku bersedia menerima setiap kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Kami akan mendukung semua program pak Gubernur, karena kami menerima siapa saja yang cinta sama tanah kami. Kami akan mendukung pak gubernur,” katanya.

Hal itu juga diungkapkan salah satu tokoh pemuda Seko, Mahmud bahwa kebahagiaan masyarakat Seko tidak bisa bisa lagi diungkapkan. Kebahagiaan masyarakat Seko dibuktikan dengan berbondong-bondongnya mereka menyambut Gubernur Sulsel.

“Seko kan ada 12 desa, nah desa-desa di Seko ini jaraknya ada yang sampai puluhan kilometer, banyak masyarakat demi menyambut dan ketemu pak Gubernur jalan kaki puluhan kilometer bahkan ada yang jalan kaki sampai satu hari dari kampungnya ke ibukota Kecamatan Seko, itu karena mereka bahagia dan senang sekali sama pak Gubernur,” katanya.

Sementara itu, Kadis Kominfo SP Sulsel, Andi Hasdullah yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat Luwu Utara mengaku bahwa masyarakat Seko sangat bahagia.

“Banyak sekali masyarakat Seko yang kumpul dan menyambut pak Gubernur, tentu itu sebagai ungkapan kebahagiaan mereka, demi bertemu dan menyambut pak Gubernur ada yang rela jalan kaki puluhan kilometer,” katanya. otn/kop

Media Partner : otonominews.co.id

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *