“Tugas kalian jangan sampai menjadi bamper pengusaha dan ikut-ikutan memenangkan proyek,” ujar Amir Yanto dalam sambutannya pada acara Pra Rapat Kerja Nasional (Prakernas) Bidang Intelijen Kejaksaan RI yang berlangsung di Menara Kartika Adhyaksa, Kejagung, Jakarta, Senin (26/12/2022).
Untuk itu, JAM-Intelijen meminta seluruh materi harus dipersiapkan dengan baik, antara lain Laporan Kinerja Bidang Intelijen Tahun 2022 dan program riil Bidang Intelijen Tahun 2023, sehingga siklus Rakernas Kejaksaan RI Tahun 2023 tetap berjalan, terutama yang terkait dengan program aksi nasional.
Khusus capaian kerja pelaksanaan tugas berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2022, Amir Yanto berharap semua kinerja harus terukur dan dapat dilaksanakan, kemudian sesuai dengan tugas intelijen untuk mencari potensi ATGH (Ancaman Tantangan, Gangguan dan Hambatan).
“Sehingga dapat tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran,” tegas Jamintel Amir Yanto.
Pada kesempatan itu, Jamintel Amir Yanto juga menyoroti kegiatan Tim Satuan Tugas (Satgas) Mafia Tanah yang belum berjalan maksimal.
Dia menekankan, apabila ada persoalan atau laporan tugas Intelijen ini, temukanlah solusi bukan mencari-cari masalah yang justru menjadikan masyarakat enggan melaporkan.
Segera berikan masukan dan bertindak, serta sampaikan hasil kegiatan, sehingga tidak menggantung.
Ini menjadi permasalahan kita, buatkan laporannya ke pimpinan, sehingga pimpinan bisa melaporkan kepada Presiden RI untuk mengambil kebijakan teknis dan strategis.
Kepada jajaran Direktur dan Kepala Pusat Penerangan Hukum, JAM-Intelijen menyampaikan agar setiap hari memberikan laporan kepada pimpinan untuk memberikan masukan dalam membuat kebijakan strategis.
Intelijen itu tidak boleh diam, tetapi harus kreatif dan inovatif, serta terus bergerak dalam membuat laporan-laporan Bidang Intelijen dengan tugas yang begitu banyak serta harus memiliki bobot Intelijen.
“Jangan hanya menyalin dari media, kita harus lebih dahulu mengetahui dan segera dicari akar masalahnya. Lalu tidak kalah pentingnya adalah membuat jejaring (network) di luar untuk kecepatan, ketepatan dan akurasinya dijaga. Kita semua mempunyai tanggung jawab bersama untuk membangun citra dan kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat, dan untuk itu publikasi dan kerjasama dengan media sangat diperlukan,” tutur Amir Yanto. *Kop