Connect with us

NASIONAL

Soal ‘Desa Hantu’, Menkeu dan Mendes Bukan Adu Data Malah Saling Tuding

Published

on

KopiOnline Jakarta,- Untuk membuktikan bahwa benar ada ‘Desa Hantu’ atau Desa Fiktif, di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Desa Abdul Halim Iskandar harus adu data.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, adu data ini penting dilakukan karena untuk mengetahui fakta tentang ‘Desa Hantu’.

“Sri Mulyani dan Menteri Desa harus adu data dulu, biar tahu ada atau tidak dana desa yang masuk ke desa siluman itu. Sehingga persoalannya tidak kemana-mana. Jika memang benar ada desa fiktif, seharusnya bisa diungkap,” tutur Ujang, Senin (11/11/2019).

Lebih jauh Ujang menambahkan, saling serang dan adu argumen Sri Mulyani dan Halim Iskandar memang tak patut. Terlebih, Sri Mulyani yang pertama melancarkan tudingan itu.

“Jangan sampai pejabat mengeluarkan pernyataan yang membuat gelisah masyarakat, kontraprodukstif masyarakat,” sesalnya.

Ujang juga menyarankan agar pemerintah segera menyelidiki adanya desa siluman. “Kalau bangsa ini mau berubah, semua harus diungkap dong. Bangsa ini kan tidak mau belajar. Banyak kasus yang mendem, tak selesai karena banyak melibatkan pejabat,” paparnya.

Tak hanya itu, pengungkapan dilakukan juga untuk membuktikan pernyataan dari Sri Mulyani. “Sehingga tudingan Sri Mulyani tentang dana desa itu harus apa adanya. Bukan ada apanya. Ini yang paling penting,” tegasnya. Otn/kop

Menteri Desa Abdul Halim Iskandar

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *