JAKARTA | KopiPagi : Untuk mewujudkan lingkungan sekolah bersih diperlukan kesadaran seluruh warga sekolah bahwa lingkungan bersih dan sehat menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah bukan hanya tugas penjaga sekolah saja.
Kepala sekolah dibantu dengan Pembina UKS dan para dokter kecil melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada warga sekolah maupun masyarakat sekitar baik secara lisan maupun tertulis.
Secara lisan disampaikan saat upacara oleh pembina upacara, saat menjadi narasumber, proses KBM, dll). Secara tertulis dalam bentuk papan pengumuman, bulletin sekolah, poster maupun di jejaring sosial. Warga sekolah dibiasakan membuang sampah di tempat sampah pemilah sesuai dengan kategori sampah.
Selain itu kepala sekolah sdn Sunter Agung 13, yang berlokasi di Jalan Selat Sumba, Komplek Graha Sunter Pratama, Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara beserta warga sekolah membuat kebijakan-kebijakan untuk mewujudkan sekolah dengan lingkungan yang bersih antara lain: Snack tanpa plastik dan menu tanpa zat aditif, Penggunakan tepak, tumbler dan pemanfatan barang bekas dan daur ulang sampah, Pengolahan sampah daun menjadi kompos menggunakan komposter serta budidaya magot.
“Meski sekolah libur, 18 – 30 Des 2023 lingkungan sekolah kami tertap bersih, karena segenap komunitas pendidik disini paham betul kebersihan lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua pihak” ujar Endang Nur Triwahyuningsh (22/12/2023).
Demikian juga dengan SDN Sungai Bambu 5, 683 siswa yang berada di Jalan Sungai Bambu III No. 34, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara juga tampak lingkungan sekolah yang selama libur ini tetap terjaga kebersihannya. “sekolah libur ataupun tidak libur lingkungan sekolah selalu dibiasakan bersih dan nyaman” pungkas Suherman baru-baru ini di ruang kerjanya (22/12/2023). *Kop.
Pewarta : Muslim.
