Connect with us

RAGAM

Harga Minyak Goreng Melonjak, Cabe Rawit Melejit : DPR Desak Kemendag Bertindak

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Melonjaknya harga miyak goring di pasaran menjadi perhatian Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi masalah perdagangan, Mufti Anam, mendesak Kementerian Perdagangan untuk bergerak lebih cepat dan strategis dalam mengelola masalah lonjakan harga minyak goreng (migor) yang sudah terjadi beberapa bulan terakhir.

Menurut Mufti, dirinya memantau, harga minyak goreng masih berkisar di level Rp 18.000 sampai di atas Rp 20.000 per liter. Selain tak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp 11.000 per liter, kata dia, kondisi harga migor saat ini juga belum sesuai dengan janji Menteri Perdagangan yang bakal membikin harga Rp 14.000 per liter terutama di gerai-gerai pasar modern dan supermarket.

”Mendag pernah bilang harga minyak goreng akan Rp 14.000 per liter di pasar modern, di supermarket. Tapi saya cek, di Pasuruan, di Surabaya, rata-rata masih berkisar Rp 20.000 per liter dalam berbagai merek,” ujar Mufti dalam keterangan tertulis, Minggu (26/12/2021).

“Ini menyusahkan pelaku usaha, padahal akhir tahun ini ada momentum pemulihan ekonomi. Sayang sekali momentum baik tersebut bisa-bisa gagal dinikmati UMKM karena kegagalan Kemendag melakukan stabilisasi harga migor,” imbuh politisi PDI Perjuangan tersebut.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun hingga saat ini masih melakukan penjualan minyak goreng kemasan sederhana dengan harga murah. Penjualan minyak goreng murah dilakukan di toko ritel dengan harga Rp14.000 per liter.

“Masih (dilakukan), sekarang sedang konsentrasi untuk wilayah timur,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan Minggu (26/12/2021).

Kenaikan harga minyak goreng tersebut disebabkan oleh naiknya harga minyak sawit mentah (CPO) dunia. Pada awal Desember harga CPO mencapai rekor Rp12.224 per liter.

Seperti diketahui, sejumlah komoditas juga telah mengalami kenaikan harga sejak sebelum periode natal dan tahun baru. Direktur Bahan Pokok dan Penting Kemendag Isy Karim bilang komoditas cabai mengalami lonjakan yang signifikan.

“Kenaikan harga cabai terjadi karena di beberapa sentra produksi cabai di Jawa Timur panen raya mulai berakhir sementara terjadi kenaikan permintaan khususnya di daerah Sumatra,” terang Isy.

Selain itu, faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga cabai. Curah hujan esktrem akibat La Nina membuat produktivitas cabai menurun.

Curah hujan tinggi tersebut diperkirakan akan mencapai masa puncaknya pada Januari 2022 mendatang. Sementara pada Februari akan memasuki musim panen cabai di Wajo, Sidrap, Pinrang, Lombok Timur, dan Lampung.

“Panen raya cabai baru akan dimulai pada bulan Februari 2022,” jelas Isy.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga minyak goreng curah telah mencapai Rp18.150 per kilogram (kg). Sementara minyak goreng kemasan bermerek 2 sebesar Rp19.550 per kg dan minyak goreng kemasan bermerek 1 sebesar Rp20.050 per kg. Sedangkan harga cabai rawit merah Rp86.500 per kg dan cabai rawit hijau Rp57.400 per kg. Sementara harga Cabai keriting merah Rp53.500 per kg. Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version