Connect with us

HIBURAN

Subakti Is Kembali Sebagai Produser Lewat Film Horor Syirik

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Sutradara dan produser Indonesia terkemuka, Subakti Is, telah kembali ke dunia perfilman dengan proyek terbarunya. Ia awalnya dikenal sebagai seorang kameramen (DOP) yang telah berkontribusi pada berbagai film terkenal seperti “Lukisan Berlumur Darah,” “Malam Satu Suro (Suzanna),” “Santet 2 (Suzanna),” “Dewi Angin (Inneke Koesherawati),” “Outside Fugitive (Ayu Azhari),” “Jaringan Terlarang,” “Tutur Tinular 2,” “Macan Kampus,” dan banyak lagi.

“Saya, sebagai produser, memulai perjalanan saya sebagai seorang kameramen, atau dalam istilah modern, Direktur Of Photography (DOP),” kata Subakti dalam sebuah wawancara dengan media di hotel Djangkar Bumi di Wonosari Gunung Kidul, Yogyakarta, pada Sabtu (4/11/2023).

Setelah membuktikan kemampuannya sebagai DOP, Subakti pun bercita-cita untuk mengembangkan karirnya sebagai seorang sutradara. Dia mencapai ketenaran melalui sinetron “Pernikahan Dini,” yang menjadi tonggak dalam karir penyutradaraannya. Setelah itu, Subakti mencetak banyak kesuksesan dengan menyutradarai film-film seperti “Dewi Angin-Angin,” “Jeritan Malam,” “Leak,” “Kesurupan Setan,” “Pemburu Teroris,” “Laskar Cilik,” dan masih banyak lainnya.

“Puji Tuhan, setiap film yang saya garap, baik sebagai kameramen, sutradara, Line Producer, atau bahkan sebagai asosiate produser di produksi besar, selalu mendapatkan sambutan yang luar biasa dari penonton,” kata Subakti dengan bangga.

Kini, Subakti berusaha untuk mengukir prestasi baru sebagai produser film melalui proyek terbarunya, “Film Syirik.” Meskipun memiliki tema horor, film ini dikemas dengan cerita cinta yang unik, menggambarkan perbedaan keyakinan antara Teuku Rassya (memerankan Said) dan Richelle (memerankan Sari). Said, berdasarkan agama yang ia pelajari selama nyantri di pesantren, sementara Sari mengikuti keyakinan yang diajarkan ibunya secara turun-temurun sebagai penari.

“Konflik perbedaan keyakinan ini menjadi dasar cerita yang menarik dan memberikan hiburan sekaligus pesan pendidikan,” ungkap Subakti.

Setelah mencapai kesuksesan sebagai sutradara, Subakti, yang adalah seorang ayah dari tiga anak, kembali memperluas horisonnya dengan menjadi asosiate produser di Soraya Intercine Film serta rumah produksi besar lainnya. Melalui produksi “Film Syirik” oleh Ganesa Film, Subakti bertekad untuk membuktikan kemampuannya sebagai seorang produser film yang berbakat.

Dengan keyakinannya dalam proyek ini dan melibatkannya pemain-pemain terkenal seperti Kinaryosih, Donny Alamsyah, Nikita Mirzani, Teuku Rassya, dan Richelle, Subakti yakin bahwa “Film Syirik” akan meraih kesuksesan besar.

Subakti juga menegaskan bahwa cerita “Film Syirik” diambil dari kisah nyata, menciptakan pengalaman horor yang lebih dalam dan unik.

Selain cerita yang kuat, Subakti juga menekankan pentingnya pemilihan lokasi syuting yang mendekati nuansa cerita, dengan tempat pengambilan gambar di Wonosari Gunung Kidul, Yogyakarta.

“Sebagai seorang kreator, saya selalu serius dalam menciptakan pengalaman visual dalam film. Pemilihan lokasi bukan sembarangan, melainkan sesuai dengan nuansa cerita, sehingga penonton dapat sepenuhnya terlibat dalam alur cerita,” tambahnya.

Meskipun biaya produksi film dapat menjadi tantangan, Subakti sebagai produser tidak merasa cemas. Baginya, menciptakan karya berkualitas memerlukan investasi yang signifikan.

“Untuk menciptakan karya yang hebat dan berkualitas, kita harus siap menghadapi biaya besar. Seperti kata pepatah, jika kita ingin menangkap ikan besar, kita harus memberikan makanan yang sesuai,” tegas Subakti Is. *Teb/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version