Connect with us

MEGAPOLITAN

Rumah Baca Pitaloka Gelar Diskusi : Menuju Depok Writers Festival

Published

on

DEPOK | KopiPagi : Rumah Baca Pitaloka akan menggelar Diskusi Publik bertajuk, “Menuju Depok Writers Festival”, yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (13/07/2024).

Diskusi ini menghadirkan narasumber Imam Muhtarom selaku Kurator Borobudur Writers and Cultural Festival dan penampil musikalisasi puisi Rinidiyanti Ayahbi.

Diskusi ini akan digelar di Jalan KH Ahmad Dahlan V No. 10, Kukusan, Beji, Depok, pembahasan diskusi akan membaca fenomena semakin maraknya festival di berbagai wilayah di Indonesia. Sebut saja Ubud Writers and Readers Festival (UWRF}, Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF), Makassar International Writers Festival (MIWF), Balige Writers Festival (BWF) dan banyak lagi.

Menurut Direktur Utama Pitaloka Foundation yang juga sastrawan Damhuri Muhammad, peran dan sepak terjang festival-festival ini
telah memperlihatkan bahwa even berkala yang mengusung literasi dan seni dengan teragenda rupanya dapat bertahan mendukung ekosistem kebudayaan lokal di tiap wilayah.

Sebutlah BWCF yang banyak mengusung tema dari sejarah cagar budaya, manuskrip lama, folklore hingga arkeologi.

Tentu aja isu ini diangkat di tengah pelaksanaan agenda tentang sastra yang menjadi hajat utama para penulis literasi masa kini.

Diskusi di Rumah Baca Pitaloka yang didirikan dan didukung oleh artis dan Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka ini menjadi awal diskusi yang akan berkelanjutan dan terus dilaksanakan ke depannya.

“Untuk kali ini, tema tentang festival. Diskusi selanjutnya memang akan diarahkan pada isu kebudayaan juga kesenian lintas genre. Berbagai tematik akan diangkat pada setiap diskusi yang digelar,” papar Damhuri.

Dia berharap keberadaan beberapa festival yang intens dan terjaga pelaksanaannya dapat mendukung obyek pemajuan kebudayaan baik di skala provinsi dan nasional.

Menurut dia, kesuksesan festival yang telah diselenggarakan oleh para penggeraknya itu dapat menjadi bahan pembelajaran, ajang tukar pengalaman melalui diskusi yang interaktif.

“Diskusi semacam ini diharapkan dapat menjadi awal untuk terlaksananya festival di wilayah lain di seluruh Indonesia terutama di Depok, tempat pelaksanaan diskusi ini,” ujar Damhuri.

Keberadaan festival hendaknyadapat mendukung dunia seni dan literasi, sekaligus mendukung ekosistem kebudayaan di masyarakat.

Khalayak literasi menjadi penggerak usaha obyek-obyek pemajuan kebudayaan yang menjadi agenda Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.*Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *