KESEHATAN
Kasus Cacar Monyet Tersebar di 6 Provinsi : DKI, Banten, DIY, Jatim & Kepri
Published
4 minggu agoon
By
masteteJAKARTA | KopiPagi : Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia tersebar di enam provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. Dengan total 88 kasus sejak 2022 hingga Agustus 2024.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet dalam respon tertulisnya, Selasa (21/08/2024), meminta pemerintah dalam hal ini Kemenkes untuk terus memantau perkembangan kasus Mpox di Indonesia, dan untuk ke enam provinsi yang terdapat kasus tersebut segera dilakukan penanganan terhadap pasien sampai dinyatakan sembuh, dan memberikan dukungan vaksinasi yang dibutuhkan disamping menjelaskan identifikasi gejala, hingga komunikasi risiko.
Kemenkes untuk segera melakukan pengadaan vaksin melalui APBN untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus Mpox alias cacar monyet di Indonesia, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan keadaan darurat kesehatan global atas Mpox di Afrika, dan pengadaan vaksin menjadi kebutuhan yang krusial.
MPR RI minta Kemenkes agar tetap memantau ataupun melaksanakan surveilans terkait temuan kasus Mpox di semua fasilitas kesehatan (faskes) yang dibarengi dengan penelitian epidemiologi. Upaya ini diperlukan sebagai deteksi dini kasus Mpox agar dapat segera ditangani dan tidak menyebar luas.
Kemenkes untuk mendorong peneliti dan ahli agar mengoptimalkan laboratorium yang ada dan laboratorium rujukan khusus untuk kasus Mpox, disamping terus berupaya menyuplai stok obat-obatan untuk para pasien Mpox yang terkonfirmasi utamanya obat antivirus.
Apa itu Cacar Monyet
Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar monyet atau monkeypox (mpox) dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utama penyakit ini adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai, yang terinfeksi.
Penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu ruam atau bintil berair yang muncul di wajah, dada, hingga bagian dalam hidung dan mulut. Bedanya, monkeypox disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi di rahang bawah, leher, dan selangkangan.
Pada tahun 2024 dan sebelumnya tahun 2022, kasus cacar monyet meningkat tajam di Kongo dan beberapa negara di Afrika. Atas alasan tersebut, pada bulan Agustus 2024, WHO menetapkan mpox sebagai kegawatdaruratan global agar diperhatikan secara serius oleh semua pihak.
Penyebab Cacar Monyet
Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox. Virus mpox menyebar melalui percikan liur yang masuk lewat mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cacar monyet:
Gigitan atau cakaran dari hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai, yang terinfeksi.
Kontak langsung dengan luka, darah, maupun cairan tubuh orang atau hewan yang terinfeksi.
Kontak atau memakai barang-barang yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi, terutama dalam waktu lama.
Paparan percikan liur yang terkontaminasi virus, misalnya saat berada di dekat orang yang terinfeksi ketika mereka batuk atau bersin, maupun saat berbicara tatap muka dengan penderita.
Faktor risiko cacar monyet
Berikut adalah kelompok orang yang lebih berisiko terkena cacar monyet:
Orang yang kontak erat dengan penderita cacar monyet
Orang yang tinggal serumah dengan penderita monkeypox
Petugas kesehatan yang merawat penderita mpox
Dokter hewan yang merawat primata atau hewan pengerat yang sakit
Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Keluhan awal yang muncul akibat penyakit ini antara lain:
Sakit kepala berat
Demam (38.5–40.5°C)
Nyeri otot
Sakit punggung
Tubuh terasa sangat letih atau lemas
Menggigil
Keringat dingin
Pembengkakan kelenjargetah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, rahang bawah, bawah dagu, atau selangkangan
Ruam kulit biasanya timbul 1–5 hari setelah demam muncul. Ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, mulut, alat kelamin, hingga anus.
Meski tidak terasa nyeri, ruam ini bisa terasa gatal. Bentuk ruam yang muncul akan berkembang dari bintil biasa, kemudian bintil berisi cairan yang bisa membesar, lalu pecah dan berkerak.
Cacar monyet juga bisa terjadi pada hewan peliharaan Anda. Beberapa gejala mpox yang harus diwaspadai pada hewan adalah:
Lesu
Mata belekan
Hilang nafsu makan
Demam
Ruam atau bintik merah di kulit
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan gejala seperti cacar air, terutama bila:
Bintil berubah berisikan nanah
Ada kontak dengan monyet atau tupai
Ada kontak dengan orang yang terkena cacar monyet
Baru bepergian ke negara yang banyak terjadi kasus mpox
Anda dapat menghubungi dokter dari rumah lewat Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan jawaban yang lebih cepat sekaligus mencegah penularan ke orang banyak. Melalui chat, dokter dapat meresepkan obat untuk meringankan gejala dan memonitor kondisi Anda secara berkala.
Diagnosis Cacar Monyet
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan memeriksa gejala dan jenis ruam yang muncul pada pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien pernah kontak dengan orang yang sedang sakit atau bepergian ke negara di mana kasus cacar monyet banyak terjadi.
Perlu diketahui bahwa kemunculan ruam saja belum tentu menandakan cacar monyet. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi virus di dalam tubuh. Tes tersebut antara lain:
Tes darah
Tes usap tenggorokan
Biopsi kulit, dengan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop
Metode pemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah dengan PCR atau ELISA.
Pengobatan Cacar Monyet
Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk cacar monyet. Mpox umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2–4 minggu.
Meski belum bisa diobati, penyebaran cacar monyet atau monkeypox dapat dicegah dengan vaksin cacar monyet, seperti vaksin Jynneos. Vaksin harus diberikan dalam waktu 4 hari setelah kontak dengan penderita cacar monyet.
Dokter juga bisa meresepkan beberapa obat untuk meredakan gejala, seperti obat pereda nyeri, pereda gatal, atau krim oles untuk ruam kulit.
Di samping itu, penderita monkeypox perlu dirawat di ruang isolasi, baik di rumah maupun rumah sakit, untuk mencegah penyebaran penyakit. Isolasi dilakukan
Hal-hal yang dapat dilakukan di rumah selama terkena cacar monyet adalah:
Isolasi diri di kamar sendiri (tidak campur dengan anggota keluarga lain).
Cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer, terutama sebelum dan setelah menyentuh ruam kulit.
Jaga supaya kulit tetap kering dan tidak tertutup.
Jika tidak memungkinkan untuk isolasi sendiri, gunakan masker dan tutupi ruam kulit dengan pakaian atau perban.
Hindari menyentuh barang yang banyak disentuh orang lain atau bersihkan barang-barang umum secara rutin.
Kumur-kumur dengan air garam jika ada luka di mulut
Jika memungkinkan, berendamlah dengan baking soda atau garam Epsom untuk membersihkan luka dikulit.
Minum obat pereda nyeri atau gatal yang diberikan oleh dokter.
Jangan menggaruk atau sengaja memecahkan bintil, karena dapat memperlambat penyembuhan dan membuat luka terinfeksi.
Hindari mencukur area dengan bintil atau luka hingga kulit benar-benar sembuh.
Komplikasi Cacar Monyet
Cacar monyet memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini tetap dapat menimbulkan komplikasi.
Risiko terjadinya komplikasi monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, ibu hamil, orang dengan daya tahan tubuh lemah, serta orang yang belum mendapatkan vaksinasi.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat mpox adalah:
Infeksi bakteri pada kulit
Ensefalitis, yaitu peradangan pada jaringan otak
Infeksi paru-paru
Infeksi cacar monyet pada mata, yang dapat menyebabkan kebutaan
Pencegahan Cacar Monyet
Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang sedang terinfeksi, atau hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai. Beberapa upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:
Menghindari berbagi alat makan atau menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi mpox
Mencuci tangan dengan air dan sabun atau pembersih tangan berbahan dasar alkohol secara berkala, terutama sebelum makan, menyentuh hidung maupun mata, atau membersihkan luka
Mendapatkan vaksin cacar monyet bila Anda tergolong orang yang berisiko tinggi terpapar monkeypox, misalnya petugas kesehatan
Menggunakan sarung tangan ketika akan melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang diduga terinfeksi cacar monyet, serta menghubungi dokter hewan dan tidak membiarkan hewan tersebut berkeliaran. *Alodokter/Kop.
You may like
-
Ketua MPR RI Bamsoet : Luncurkan Lima Buku Terbaru di Hari Ulang Tahun ke-62
-
Bamsoet, Dorong Peningkatan Prestasi Olahraga Bulutangkis Nasional
-
Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR – Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri
-
Bamsoet : Kehadiran Paus Fransiskus Sebuah Penghormatan Terhadap Indonesia
-
Ketua MPR RI Bamsoet, Apresiasi 16 Tahun Perjalanan Politik Partai Gerindra
-
Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan : Dukung Kepemimpinan Prabowo Subianto