Connect with us

KANDIDAT

Menuju Sumut 1 : Nikson Nababan akan Membangun Sumut dengan Model NIKSON

Published

on

PEMATANGSIANTAR | KopiPagi : Menuju Sumut 1 atau maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Utara, Dr. Drs. Nikson Nababan MSi, Bupati Tapanuli Utara, dua periode selama 10 tahun (2014-2024) akan menerapkan Model NIKSON, untuk memartabatkan Sumut.

Adapun yang dimaksud dengan model NIKSON adalah, cara kerja pemrosesan dari bawah keatas (Bottom-Up). yakni NIKSON yang diambil dari akronim Needs, Innovation, Knowledge, Synergy, Operation, and Norm. Metode ini memungkinkan integrasi berbagai aspek dalam perencanaan pembangunan.

“Poin penting yang dibahas dalam buku yang ditulis Nikson Nababan, membahas proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah berbasis data desa presisi di Kabupaten Tapanuli Utara yang dilakukan melalui tahapan proses penyusunan perencanaan pembangunan yang didasarkan pada diagnosa masalah yang tepat dalam penentuan tujuan dengan perkiraan dan proyeksi data by name, by addres and by coordinate,” ujar Nikson.

Untuk diketahui, teori pemrosesan bottom-up diperkenalkan oleh psikolog EJ Gibson, yang melakukan pendekatan langsung terhadap pemahaman persepsi. Dari pada bergantung pada pembelajaran dan konteks, Gibson merasa bahwa persepsi adalah proses.

“Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan”. Ia berpendapat bahwa sensasi dan persepsi adalah hal yang sama,” kata psikolog EJ Gibson.

Sumatera Utara di kancah regional, nasional bahkan internasional dipastikan lebih terangkat jika dikelola lebih baik lagi. Sumut mempunyai potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat kaya dan tidak dimiliki daerah lain.

Hanya saja, provinsi ke empat terbesar di Indonesia ini membutuhkan pemimpin yang memiliki konektivitas dan leadership yang mumpuni. Harus mampu memposisikan dirinya sebagai sahabat semua lapisan tanpa membeda bedakan latar belakang masyarakat Sumut yang dikenal multi heterogen.

Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara ini bercerita tentang keinginan nya untuk menjadi Cagubsu. Jika kelak terpilih, Nikson Nababan akan menerapkan teori, ide dan gagasan nya selama memimpin Tapanuli Utara yakni program yang telah dipersiapkan nya dan tertuang dalam bukunya berjudul “Desa Kuat, Kota Maju, Negara Berdikari” Membangun Desa Berbasis Data Presisi.

Menurut Nikson, permasalahan yang dihadapi selama ini dalam berbagai sektor khususnya dalam perencanaan pembangunan adalah data yang tidak valid dan reliabel serta metode pengumpulan dan pengolahan data yang berbeda.

Hal ini dikarenakan antara lain : banyak data yang tersebar dari daerah hingga ke pusat tidak saling terhubung dengan baik sehingga mengakibatkan ketidak akuratan data serta pemanfaatan data hanya sebatas objek dari program pemerintah.

Data yang tidak di up date setiap saat namun hanya dalam periode tertentu. Data yang ada saat ini masih bersifat numerik dan belum menggambarkan secara kondisi yang sebenarnya atau spasial.

“Pengumpulan data masih secara konvensional. Proses pendataan masih ada yang bersifat sampel dan tidak partisifatif serta belum dapat menggambarkan semua kondisi sampai ” level by name, by address and by cordinat,” kata Nikson.

Akibat dari data yang tidak valid berdampak kepada banyak hal Sehingga program menjadi tidak tepat sasaran. Seperti dalam penyaluran bantuan sosial misalnya seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Indonesia Pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Program Keluarga Harapan (PKH), Bansos Rastra/Bantuan Pangan Non Tunai dan bantuan lain lain yang merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dipastikan tepat sasaran jika menggunakan data Presisi karena semuanya secara lengkap dan transparan by name, by addres and by cordinat.

Lebih lanjut, Nikson Nababan, menjelaskan, bahwa, batas administrasi, medan, geologi, hidrologi, iklim dan penggunaan lahan saat ini dan potensi semuanya dapat dipetakan lebih mudah lewat data Presisi.

“Seperti lahan pertanian misalnya, jika memang tidak cocok di lahan tersebut bertanam jagung, supaya jangan ditanam tetapi kita cari tanaman yang cocok dengan struktur tanah/lahan. Jika demikian, maka pembangunan dari segala aspek mulai dari pedesaan hingga perkotaan tidak lagi mengambang, melainkan tepat sasaran,” ungkap Nikson Nababan.

Mengingat data presisi ini sudah teruji dan berhasil diterapkan Nikson ketika membangun Tapanuli Utara, makanya Nikson berhasil meraih gelar Doktor (S-3) di IPDN Jatinangor Sumedang dengan desertasi “Membangun Desa Berbasis Data Presisi”.

“Jika saya kelak terpilih menjadi Gubsu, maka konsep ini akan saya terapkan,” kata Nikson.

Nikson yang mengakhiri masa jabatan nya tanggal 24 April 2024, di gadang-gadang untuk menjadi Balon Gubernur Sumatera Utara. Dan Ketua DPC PDIP Tapanuli Utara ini langsung songsong bola dan bekerja keras mendekati tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok milenial dan tentunya melobi partai politik.

Hingga saat ini tokoh masyarakat dan tokoh agama telah ditemuinya antara lain Ketua PW Al Washliyah Sumut Ustadz Dr.Drs.Dedi Iskandar Batubara, SSos, SH, MSP, MH (anggota DPD RI) dari Sumut..

Nikson juga menemui Tuan Guru Babussalam Syekh Zikmal Fuad Mursyid di Besitang Langkat. Nikson Nababan juga melakukan blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan dengan menaiki kapal boat dari Pelabuhan Titi Panjang dan bertemu dengan tokoh masyarakat di rumah baca Aulia Mangrove.

Sebelumnya, Nikson Nababan sudah mendaftarkan diri ke Parpol PDIP, Nasdem dan PKB, dan bertemu dengan Tuan Guru Babussalam.

Nikson yang dikenal sosok pemikir ini cukup banyak bercerita tentang hasrat dan keinginannya untuk memajukan Provinsi Sumatera Utara secara holistik.

Nikson mengungkapkan, dirinya senang berkumpul dan turun ke masyarakat serta ingin melihat secara langsung kondisi kehidupan masyarakat secara nyata.

“Tuhan kasih saya jadi Bupati. Harapan masyarakat tentu besar kepada saya meningkatkan taraf hidup mereka. Pekerjaan ini pasti sanggup saya lakukan sebab apa yang dirasakan masyarakat saya juga merasakannya,” ungkap Nikson. *Kop.

Editor : Nilson Pakpahan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version