Connect with us

REGIONAL

Dua Hari Kota Salatiga Diguyur Hujan, Talud Setinggi 7 Meter Longsor

Published

on

KopiOnline SALATIGA, – Selama dua hari berturut-turut wilayah Salatiga diguyur hujan deras, mengakibatkan tanah longsor, pohon tumbang maupun sejumlah baliho roboh. Untuk tanah longsor terjadi di daerah Kalitaman, Kel Salatiga, Kec Tingkir, Kota Salatiga, Kamis (05/03/2020) sekitar pukul 05.30 WIB.

Tanah longsor tersebut berupa talud setinggi 7 meter dan diatasnya berdiri rumah milik warga. Kejadian longsor itu juga merusakkan rumah Suyatno (55) warga Kalitaman RT 04 RW 04, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, yang dibangun diatas tanah tersebut.
Dari keterangan yang dihimpun KopiOnline.com di lokasi kejadian menyebutkan, bahwa sekitar pukul 05.30 wib, terdengar suara gemuruh. Setelah mencari informasi, ternyata suara tersebut dari longsornya talud setinggi 7 meter di tanah milik Suyatno itu.

“Sebelum kejadian itu, tidak ada tanda-tanda mau longsor. Namun, tadi pagi sekitar pukul 05.30 wib dikagetkan adanya kabar tanah longsor di tanah milik Pak Yatno. Beruntung, rumah kost milik Pak Yatno tidak ikut ambrol,” kata Manto (57) dan Hariyono (43) keduanya warga sekitar kepada KopiOnline.com, Kamis (05/03/2020).

Sementara, pemilik rumah Suyatno mengatakan, bahwa rumah tersebut selama ini untuk tempat kost. Saya sendiri tidak tinggal di rumah itu. Talud itu memang tidak saya bangun permanen, ini mengingat dengan biaya yang tentunya tidak sedikit.

Sementara, Kepala Satpol PP Kota Salatiga, Yayat Nurhayat ketika dikonfirmasi kopiOnline.com membenarkan jika ada talud longsor di daerah Kalitaman. Talud tersebut setinggi tidak kurang 7 meter dan beruntung tidak ada korban jiwa.

“Beruntung dalam talud longsor itu tidak ada korban jiwa. Bahkan, rumah Suyatno juga masih utuh tidak rusak. Kerugian akibat longsornya talud itu, diperkirakan sekitar Rp 5 juta. Kini, sejumlah relawan, warga sekitar maupun petugas dari Polsek Sidorejo serta Koramil masih bahu-membahu menyingkirkan longsoran,” tandas Yayat Nurhayat. Heru Santoso

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *