Connect with us

MARKAS

Ditserse Narkoba Polda NTB Study Banding Pembentukan KTAN di Kampung Ambon

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Direktorat Reserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan Study Banding Pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba (KTAN) di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Kamis (12/01/2023). Tim kemudian mengunjungi Kampung Permata Kedaung Kaliangke Cengkareng Jakarta Barat atau yang populer disebut Kampung Ambon.

Dalam kesempatan tersebut tim dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) dipimpin langsung oleh Kombes Pol Deddy Supriadi, S.I.K., M.I.K., Dirresnarkoba Polda NTB. Dalam kesempatan tersebut hadir tim lainnya yaitu AKBP Hj. Mariam Kabag Binops Ditresnarkoba Polda NTB, Ipda I Wayan Sudiarta Pamin 1 Subbagrenmin Ditresnarkoba Polda NTB, Aipda I Gde Ketut Suarsana Bamin Bagbinops Ditresnarkoba Polda NTB dan disambut langsung oleh Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Akmal beserta tim.

Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Akmal mengatakan, pihaknya kedatangan dari tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kedatangannya tersebut dalam rangka study banding Program Pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba (KTAN) untuk meminimalisir peredaran gelap narkoba,” ujar AKBP Akmal saat dikonfirmasi KopiPagi, Jumat (12/01/2023).

Sementara dalam kesempatan yang sama, Direktorat Reserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Deddy Supriadi mengatakan, kegiatan ini dalam rangka study banding Program Pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba (KTAN).

“Kami dari NTB ingin mencontoh program-program yang sudah ada dan berjalan kemudian kami implementasikan di wilayah kami yang rawan akan peredaran gelap narkoba,” terangnya.

Program Kampung Tangguh Anti Narkoba (KTAN) yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya dinilai efektif dalam menekan dan meminimalisir peredaran gelap narkoba. Program tersebut sangat bagus terutama berada di lokasi / zona rawan akan peredaran gelap narkoba.

“Kami disini ingin meniru dan memodifikasi program-program apa saja yang ada, sistemnya, peralatan maupun personel pendukungnya,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini pihaknya juga melakukan peninjauan langsung baik itu Posko-nya maupun daerah pemukiman yang menjadi lokasi rawan akan peredaran gelap narkoba.

Sehingga pihaknya mampu untuk melihat langsung kemudian membuat konsepnya, sehingga apa yang didapatnya disini kemudian dibawa ke Nusa Tenggara Barat (NTB) tentunya untuk diterapkan,” tutupnya *Ash/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *