Connect with us

KANDIDAT

3 Nama Calon Kuat Pengganti Anies Baswedan Diajukan ke Presiden : Siapa Dia…?

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Ada tiga nama yang diusulkan Kementerian Dalam Negeri untuk menggantikan Anies Baswedan sebagai penjabat Gubenur DKI Jakarta. Sebab, pada Oktober 2022 mendatang, Anies Baswedan akan mengakhiri jabatannya sebagai gubernur. Ada dua, bahkan tiga nama yang disebut-sebut sebagai penjabatnya.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, baru-baru ini mengatakan bahwa pelantikan Penjabat Gubernur DKI Jakarta akan dilakukan Oktober mendatang. Sedangkan sosok Pj pengganti Anies Baswedan, pihaknya akan mengajukan beberapa nama kepada Presiden Joko Widodo sebulan sebelumnya. Saat ini pihaknya masih dalam tahapan menampung masukan.

“September nanti nama-namanya diajukan ke presiden, pelantikan Oktober,” tuturnya.

Yang pasti, sambungnya, salah satu kriterianya sosok tersebut harus seorang pejabat pimpinan tinggi madya, jadi dia eselon satu. Kemudian pihaknya masih akan memeriksa apakah ia ada masalah atau tidak, ada potensi atau tidak, dan melakukan profiling.

Sejauh ini, terdapat dua nama yang digadang-gadang akan menjadi calon pengganti Anies. Keduanya adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali. Terkait hal tersebut, Tito menegaskan bahwa Kemendagri masih menggodok nama-nama tersebut

Ada Tiga Nama 

Sementara itu kabar lain dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa calon penjabat Gubernur DKI Jakarta sebagai pengganti Anies Baswedan ada tiga nama. Mereka itu adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Marullah Matali; Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono; dan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro.

“Ketiga nama tersebut adalah pilihan yang baik untuk memimpin Jakarta selama tahun 2022-2024 usai ditinggal Anies Baswedan,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani dalam keterangannya, Ahad (15/05/2022) kemarin.

Zita Anjani mengungkapkan, ketiga calon Pj Gubernur DKI Jakarta, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Marullah Matali; Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono; dan Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro, cukup mumpuni dan sudah teruji kepemimpinannya.

“Pak Heru Budi bagus, pernah jadi eksekutif ibu kota, tentu paham dengan psikologis Jakarta. Pak Marullah bagus, sekda kita saat ini. Begitupun dengan Pak Juri Ardiantoro, bagus, banyak pengalaman dalam memimpin,” kata Zita.

Namun, lanjutnya, proses pemilihan Pj Gubernur itu kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang terpenting kriteria dan paling penting adalah sosok yang memahami Jakarta Kota.

“Soal Pj Gubernur DKI Jakarta, sebetulnya kewenangan penuh ada di tangan Presiden melalui Kemendagri. Buat saya yang terpenting adalah pekerja dan paham seluk beluk Jakarta,” ujarnya.

Zita juga berharap Penjabat Gubernur DKI Jakarta selanjutnya bisa meneruskan program yang telah dirancang Anies Baswedan. Salah satunya adalah ajang balap mobil listrik Formula E di Jakarta yang akan digelar 4 Juni mendatang. Selanjutnya, pada tahun 2023 dan 2024 ajang ini juga akan kembali digelar di ibu kota.

“Siapapun yang akan jadi PJ Gubernur, semoga bisa merealisasikan rencana pembangunan yang belum terealisasi, dan melanjutkan apa yang sudah berjalan. Salah satunya, Formula E,” pungkas politikus PAN itu.

Seperti diketahui, total ada 7 gubernur yang masa jabatannya habis pada tahun ini, termasuk Anies Baswedan. Dengan demikian, maka posisi mereka akan digantikan oleh Penjabat atau Pj Gubernur karena Pilkada baru akan digelar serentak pada 2024.

Pada Kamis kemarin, Mendagri telah melantik lima Pj Gubernur yakni untuk Provinsi Banten, Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Papua Barat. Sementara masa jabatan Gubernur Aceh Nova Iriansyah akan berakhir pada 5 Juli 2022, dan Anies pada 16 Oktober 2022. *Kop.

Exit mobile version