KopiPagi | DEPOK : Sejak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Depok mengumumkan pembukaan pendaftaran seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah (Sekda) Kota Depok tahun 2021, Jumat (07/05/2021) lalu, bermunculan beberapa nama diantaranya Supian Suri yang saat ini menjabat Kepala BKPSDM), Kepala Badan Keuangan (BKD) Daerah Nina Suzana dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Wijayanto.
Selain itu ada nama-nam lain yakni Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Fitriawan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Gandara Budiana dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sidik Mulyono.
“Kemungkinan besar, Supian Suri yang bakal jadi Sekda Kota Depok karena kerabat dekat Walikota Depok, Mohammad Idris,” ujar seorang wartawan senior di Kota Depok, Rido Lingga, Senin (24/05/2021).
Kalau itu terjadi, lanjut Lingga, kemungkinan besar akan terjadi aklamasi. “Mana ada yang berani ikut bersaing sama Supian Suri, kalau nggak direstui Wali Kota Depok. Coba-coba berani ikut tanpa restu, resikonya pasti ada, ya non job atau di plengosin Walikota Depok,” terangnya.
Menurut Lingga, persaingan Sekda Depok tahun 2021 ini sangat tidak profesional, syarat-syarat untuk calon Sekda Kota Depok sangatlah mudah, terutama terkait harus memenuhi dua kali jabatan kepala dinas.
“Syaratnya sudah di setting itu, sudah diarahkan ke Supian Suri agar supaya bisa ikut mencalonkan. Supian Suri itu kan baru sekali menjabat kepala dinas,” tuturnya.
Tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah, Sekda seperti apakah yang dibutuhkan oleh Walikota Depok Muhammad Idris untuk mengamankan program dan RPJMD Depok hingga 2024?
Karena seorang Sekda tidak hanya dituntut mampu berkomunikasi dengan Walikota saja. Dia harus mampu menjembatani kebuntuan politik Walikota di DPRD disaat yang sama Sekda juga harus luwes kepada ASN agar eksekusi program Wali Kota berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Banyak pendapat yang menyuarakan Nina Suzana sebagai pilihan tepat mengisi kekosongan Jabatan Sekda saat ini. Sosok Nina yang ceplas-ceplos kental ciri khas Betawi ini malah menjadi daya tarik tersendiri bagi marayakat.
Apalagi Pemkot Depok baru saja kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) secara berturut-turut untuk yang ke 10 kalinya. Capaian ini tentu bukanlah perkara mudah bagi Nina dan anak buahnya di BKD Kota Depok.
Disisi kesibukannya menjabat sebagai Kepala BKD, Nina Suzana juga saat ini menjabat sebagai Plt Camat Limo dan Ketua Kwarcab Kota Depok.
Deretan prestasi dan multi taksing yang bisa diemban Nina disaat yang bersamaan, cukup untuk membuktikan dedikasi dan komitmennya sebagai abdi negara yang patut diperhitungkan menjadi Sekda.
Sedangkan Supian Suri, sejak Muhammad Idris menjabat sebagai Walikota Depok 2016, menjabat sebagai Kabag Umum, lalu 2017 menjabat sebagai Kepala BKPSDM Kota Depok.
Supian Suri, dikenal piawai dalam mengamankan program Walikota Depok Muhammad Idris. Bahkan disaat yang sama sebagai Kepala BKPSDM, Supian Suri pernah menjabat sebagai Plt Kepala Dinas PUPR Kota Depok tahun 2018, Plt Camat Cimanggis 2019, dan Plt Kepala DPMPTSP 2020 hingga saat ini.
Ini bukanlah tugas yang mudah, tapi dijalankan dengan sukses Supian Suri. “Bisa saja semua tugas tersebut diatas merupakan upaya Walikota Depok mempersiapkan ponakannya itu untuk menjadi Sekda jika menang Pilkada 2020. Artinya, peluang seleksi terbuka Sekda Depok 2021 bagi SS bukanlah suatu kebetulan. Ini merupakan grand design yang sudah dirancang dengan matang dan seksama,” jelas Lingga.
Rezim Depok sekarang tinggal tersisa 3 tahun lagi untuk memenuhi 10 janji kampanye Idris-Imam pada pilkada Depok 2020 lalu.Idris butuh Sekda yang loyal, berdedikasi, tegas dan benari. Apakah itu Supian Suri?. (depoktren/Kop).
