Connect with us

LIFE

Perayaan Iedul Fitri di Raja Ampat, Potret Tolenrasi yang Patut Disuri Tauladani

Published

on

KopiOnline Raja Ampat,- Memasuki hari ketiga Lebaran suasana damai yang penuh kerukunan dan kebersamaan di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, semakin terasa hangat. Tradisi silaturahmi terlihat sangat baik. Warga non muslim yang tidak merayakan Lebaran datang ke rumah yang merayakan untuk memberikan ucapan selamat.

Tradisi silaturahmi ini sangat kental di Waisai Kabupaten Raja Ampat. Mulai dari pria wanita yang tua dan muda bahkan anak-anak saling bersilahturahmi, bersalaman dan memberi ucapan selamat lebaran. Suasana ini Tak hanya saat Lebaran saja, tetapi di hari raya keagamaan umat lainnya tradisi ini juga dilakukan. Potret toleransi beragama di Raja Ampat patut dijadikan contoh untuk daerah lain.

Sejak takbiran dan proses persiapan pelaksanaan sholat Id di pantai WTC , warga non muslim Raja Ampat sudah terlibat untuk membantu menjaga keamanan bersama petugas TNI dan Polri.

“Bagi kami saling menghormati, menghargai dan saling menjaga adalah budaya kami di Raja Ampat. Salam-salaman seperti ini sudah merupakan tradisi kami,” ujar Bram, salah satu pemuda Kristen saat berkunjung kerumah kerabatnya yang merayakan lebaran.

Hal senada diutarakan Riky pemuda nasrani yang taat ke gereja. Menurutnya, yang saat ini merayakan lebaran adalah bagian dari keluarga, saudara yang tidak akan terpisahkan.

“Disisni kami semua anggap saudara meskipun beda agama, baik lebaran maupun natal nanti kami selalu saling berkunjung,” kata Riky .

Pantauan Teropongnews.com hingga H+2, Kamis (05/06/2019), suasana toleransi pada Lebaran tahun ini di Raja Ampat sangat bisa dirasakan oleh siapa saja sedang berada di Waisai. “I am amazed by the high tolerance in Raja Ampat,” kata Andrew, turis asal Belanda kepada media ini. TN/kop

Sumber : teropongnews.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *