Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

Pentingnya Bahasa Arab dalam Pusaran Arus Globalisasi

Published

on

Oleh : Nur Aliyyah Rahmawati.
JAKARTA | KopiPagi : Di era globalisasi saat ini teknologi berkembang sangat pesat baik teknologi komunikasi maupun informasi, berkembang pesat dan tanpa disadari telah memberikan dampak pada setiap aspek kehidupan manusia.

Dengan adanya globalisasi, peran teknologi komunikasi menjadi semakin penting karena tuntutan pertukaran informasi yang cepat. Akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih, terjadi perubahan besar dalam cara masyarakat berkomunikasi di era modern.

Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang terlibat dalam kemajuan media dan teknologi informasi. Teknologi dan informasi tersebut ada dalam bentuk internet, gadget, dan lain-lain.

Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting bagi umat Islam, karena dengan memahami bahasa Arab maka akan sangat mudah bagi mereka untuk memahami agama Islam. Tidak ada keraguan tentang pentingnya bahasa Arab bagi umat Islam, khususnya bahasa Al-Quran dan Hadits, dua pilar pokok agama islam.

Bahasa Arab di era globalisasi menawarkan peluang yang dapat diwujudkan melalui bahasa Arab khususnya di bidang pendidikan, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa Arab dan langkah-langkah strategis untuk mempertimbangkan masa depan dan prospek bahasa Arab di Indonesia. Terutama di bidang bisnis, pariwisata dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mengenal Potensi Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling banyak atributnya. Selain menjadi bahasa Al-Qur’an dan peninggalan suci Nabi Muhammad SAW, bahasa Arab juga merupakan bahasa agama Islam, serta bahasa Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bahasa nasional lebih dari 22 negara di Timur Tengah, Laqhat al-Dhat dan bahasa warisan sosial budaya. Misalnya saja menekankan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang dijamin dan dilindungi Tuhan serta penggunaan bahasa Arab sebagai media berekspresi. Bahasa Arab juga dianggap sebagai bahasa yang sangat orisinal, tanpa masa kanak-kanak atau usia tua.

Sebagai subsistem budaya, bahasa Arab adalah salah satu bahasa semit tertua dan masih ada sehingga saat ini kemampuan berbahasa Arab ada di seluruh dunia, sebagian karena lokasinya, yaitu bahasa yang dipilih oleh Tuhan untuk diri-Nya sendiri. kitab suci, khususnya Al Quran. Padahal fungsinya bukan hanya sebagai sarana penyampaian kitab suci kepada masyarakat Arab (tempat/kediaman Nabi Muhammad SAW.) Dakwah Islam, bahasa Arab merupakan bahasa yang telah mencapai puncak kedewasaan dan kematangannya. Hal ini menjadi bukti antara lain bahwa bahasa Arab merupakan bahasa sastra dan persatuan pada masa Jahiliyyah.

Selain itu, bahasa Arab kini telah menjadi bahasa yang mampu memenuhi kebutuhan penggunanya dan menyerap banyak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang. Hal ini disebabkan karena ciri-ciri bahasa Arab yang fleksibel, menganut sistem derivasi dan analogi yang lengkap, serta kaya akan kosa kata.

Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab karena bahasa Arab merupakan bahasa yang fasih, jelas dan luas maknanya yang sangat relevan dengan jiwa manusia, karena Allah menurunkannya, wahyuNya dalam bahasa Arab. Setelah Al-Qur’an, kedudukan bahasa Arab  semakin kuat dan menjadi bahasa standar berbagai dialek bahasa Arab.Pada saat yang sama, lahirlah sinergi simbiosis antara bahasa Arab dan Al-Quran.

Ketertarikan terhadap kajian Al-Quran sekaligus memfasilitasi munculnya kajian  bahasa dan sastra Arab, sehingga melahirkan berbagai ilmu pengetahuan Islam.

Bahasa Arab di Tengah Arus Globalisasi

Hingga saat ini, bahasa Arab masih menjadi bahasa yang bertahan dan mendunia, sama seperti bahasa Inggris dan Prancis. Yang jelas angka 0,1,2,3,4,5 dan seterusnya merupakan kontribusi Bahasa arab. Sesungguhnya Bahasa arab merupakan bahasa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam. Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai bahasa Arab sangatlah penting bagi umat Islam. Karena bahasa Arab penting dalam melatih kepribadian umat Islam dan meningkatkan kualitas keimanan dan pemahaman ajaran agama daripada menjadi bahasa suatu budaya, masyarakat, daerah atau negara.

Secara kultural, terdapat upaya  yang dilakukan dan disosialisasikan pada masyarakat Arab, khususnya mempopulerkan penggunaan bahasa Arab sehari-hari (dialek lokal) dan mengecualikan penggunaan bahasa  Arab Standar (fusha). Hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan dan  pemahaman masyarakat Arab mengenai bahasa Arab  resmi dan baku. Salah satu keunggulan Bahasa Arab Standar adalah pelestariannya secara langsung menyiratkan peran Allah melalui wahyu Al-Qur’an serta wahyu Allah dalam bahasa Arab. Secara politik internasional, bahasa Arab kini diakui sebagai bahasa internasional dan juga digunakan sebagai salah satu bahasa diplomatik resmi di forum PBB.

Beberapa negara non-Arab di dunia, seperti Malaysia, bahkan telah mengakui bahasa Arab di negaranya dan menyampaikan apresiasi atas kehadiran karya-karya berbahasa Arab di masyarakat negara tersebut. Bahasa Arab menempati kedudukan dan peranan yang sangat penting, terbukti dengan semakin pentingnya kawasan Timur Tengah, yang mayoritas penduduknya berbahasa Arab, sebagai pusat produk energi dan sumber daya mineral global. Bahasa Arab adalah pintu gerbang komunikasi lintas budaya, membuka jalan bagi hubungan ekonomi, politik, dan lainnya.

Para ulama sepakat bahwa mempelajari dan menguasai bahasa Arab sangat penting di dunia Islam. Bahasa Arab juga dikenal dengan lisan al malaikah (bahasa para malaikat) atau kalam al-jannah (bahasa penghuni surga).

Kecemburuan Orientasi

Di kalangan generasi muda Arab, ada tren baru yaitu munculnya  ammiyah fusha, perpaduan antara fushha dan ammiyah. Fenomena ini merupakan tantangan serius bagi dunia pendidikan karena adanya deprogramming atau penghapusan tata bahasa tertentu. Bahasa  baku kurang mendapat perhatian, sedangkan pembelajaran Qawa’id secara umum kurang efektif.terhadap bahasa Arab  menyebabkan upaya pengembangan dialek daerah untuk menggantikan bahasa Arab Klasik, namun hanya menemui  kegagalan.

Realita Bahasa Arab dewasa ini juga di hadapkan pada tantangan globalisasi, tepatnya  tantangan pola hidup dan kolonialisasi barat, termasuk penyebarluasan bahasa Arab di dunia Islam. Pesatnya kemerosotan keimanan dan akhlak serta keterasingan generasi muda umat Islam dari sumber-sumber ajaran Islam melalui buruknya citra bahasa Arab. Pada tahun , terjadi  kampanye besar-besaran atas nama globalisasi untuk mempopulerkan dan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa yang paling sesuai dengan kemajuan teknologi.

Membangun Sikap Optimisme

Setiap tantangan mempunyai peluang jika kita berusaha menyelesaikannya dengan berpikir positif (al-tafkir al-ijabi) dan bertindak dengan ikhlas dan hikmah, termasuk tantangan yang saat ini kita hadapi dalam pengajaran bahasa Arab. ada beberapa optimisme studi bahasa Arab di masa depan yang dapat di raih, jika para penggiat dan mereka yang berminat dengan bahasa arab secara bersama-sama mau dan mampu menekuninya dan mengubah tantangan menjadi peluang.

Pertama, peluang untuk mengembangkan bahasa Arab semakin terbuka, karena masyarakat yang fasih berbahasa Arab tentunya dapat mempunyai modal dasar untuk memperdalam dan mengembangkan kajian keislaman, atau setidaknya mengembangkan kajian ilmu-ilmu keislaman seperti Fiqh Tafsir, Hadits, Sejarah Islam, dll.

Kedua, pengembangan profesi keguruan yaitu, menjadi tenaga pengajar bahasa Arab yang professional. Karena yang memiliki kemampuan akademis dan profesi serta kewenangan pada MI/SD, MTS/SMP, MA/SMU atau lembaga pendidikan yang sederajat adalah lulusan pengajaran bahasa Arab, tidak harus lulusan BSA (bahasa dan sastra Arab) atau disiplin ilmu lainnya.

Ketiga, memperbanyak penerjemahan karya-karya berbahasa Arab, baik ilmiah maupun Islami, ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Profesi ini cukup menarik dan menjanjikan, meski penerjemah relatif kurang dihargai. Salah satu faktor yang mendorong majunya peradaban Islam pada masa Klasik adalah adanya gerakan penerjemahan secara besar-besaran, terutama pada masa Harun al-Rayid (786-809 M) dan ‘al-Ma’mun (786-833 M).

Sebagai bagian dari bahasa-bahasa dunia, bahasa Arab telah mengalami pasang surut. Bahasa Arab mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-2 Hijriah, yaitu tahun yang merupakan masa keemasan Khilafah Islam yang berlangsung ratusan tahun. Selama al-quran dibaca oleh umat Islam, dan Islam dipeluk maka bahasa Arab pun akan terus hidup sepanjang masa. *Kop.

Penulis Adalah : Mahasiswi Semester I Program Study Pendidikan Bahasa Arab. Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta.

rahmawatialiyyah@gmail.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *