Connect with us

LIFE

KYAI MERAH BERCERITA TENTANG PAHLAWANKU INSPIRASIKU

Published

on

PURWOREJO | KopiPagi : Terkait hari pahlawan nasional yang jatuh pada tanggal 10 November 2921, Kyai Merah mengatakan, karena dirinya Wong Purworejo, jadi Ia mengidolakan WR Soepratman, Ahmaf Yani. Purworejo bisa dikatakan Kota Pahlawan karena banyak pahlawan berasal dari Purworejo Jawa Tengah.

Sebagai contoh Urip Sumoharjo, Ahmad Yani, WR Soepratman, Sarwo Edie Wibowo dan lainnya. Selaku kaum milenial kita tidak cuma bangga dengan Mbah-mbah kita pahlawan, akan tetapi yang lebih utama bagaimana kita bisa mensuritauladani dan meniru jerih payah dan perjuangannya untuk bangsa ini.

Kalau dulu berjuang dengan mandi keringat dan meneteskan darah dan bahkan nyawa melayang sekalipun, akan tetapi sekarang kita selaku generasi penerus bangsa harus berjuang dengan cara  belajar mengaji dan berkarya menurut keahliannya masing-masing.

Hari Pahlawan Nasional diperingati untuk mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan yang telah gugur saat masa penjajahan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November wajib diperingati setiap tahunnya. Berbagai cara dapat dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan Nasional dengan membagikan kartu ucapan yang berisi gambar bingkai, foto, dan tulisan melalui smartphone.

Sejarah Singkat Hari Pahlawan Nasional

Hari Pahlawan Nasional diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya. Seperti diketahui tanggal 10 November 1945 telah terjadi pertempuran di Surabaya Jawa Timur. Pertempuran ini merupakan pertempuran besar antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Adapun pertempuran ini merupakan perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, pertempuran tersebt menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia dan menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara Indonesia dan tentara Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur membaik. Namun sayangnya, masih terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.

Puncak bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945. Kematian Jenderal Mallaby membuat pihak Inggris marah kepada Indonesia

Mayor Jenderal Eric Carden Roberth Mansergh pun menggantikan Mallaby dan mengeluarkan ultimatum 10 November 1945. Ultimatum tersebut meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila Indonesia tidak menaati perintah Inggris.

Pihak Inggris juga mengeluarkan instruksi yang berisi semua pimpinan bangsa dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi yang telah ditentukan.

Namun, ultimatum tersebut tidak ditaati oleh rakyat Surabaya sehingga terjadi pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran tersebut berlangsung selama kurang lebih tiga minggu.

Kota Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan karena semangat membara tak kenal menyerah walau banyak pejuang dan rakyat yang menjadi korban. *Kop.

Exit mobile version