Connect with us

BIVEST

Butuh Tanaman Hias, Silakan Datang di ‘Kampung Tanaman Hias’ Noborejo

Published

on

KopiPagi | SALATIGA : Bisnis jual beli tanaman hias ternyata dapat mendatangkan penghasilan dan dapat untuk emmenuhi kebuthan hidup sehari-hari, hal ini dilakukan Marjuki yang mulai membuka usaha jual beli tanaman hias semenjak dirumahkannya dari tempat kerjanya di pabrik sejak kurang lebih enam bulan, bahkan sampai sekarang sudah ada 32 orang warga Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo yang membuka bisnis jual beli tanaman hias.

“Saya mulai membuka usaha jual beli tanaman hias ini baru sekitar enam bulan berjalan, Dari jual beli ini, ternyata dapat membantu perekonomian keluarga. Selain itu, di kampung Nobo Tengah, Kelurahan Noborejo ini ada 32 orang yang juga membuka usaha jual beli tanaman hias ini. Apa yang telah dilakukannya ini ternyata bisa membantu kehidupannya, anggota komunitas ini sebagian besar sebagai karyawan pabrik dan petani. Dari niat dan usaha bersama ini, akhirnya kampung ini menjadi ‘Kampung Tanaman Hias’,” ujar Marjuki, yang juga Ketua Paguyuban ‘Nobo Ngremboko’, di Nobo Tengah, Kel Noborejo, Kec Argomulyo, Kota Salatiga kepada wartawan, Rabu (10/03/2021).

Ditambahkan, bahwa usaha tanaman hias ini sangat mudah dijalankan karena selain mudah dibudidayakan juga tidak butuh tempat atau lahan yang luas. Bahkan, dapat pula dijadikan sambilan artinya dapat menyelesaikan pekerjaan lainnya. Hal ini, terus dilaakukan karena dampaknya pada perekonomian mengalami peningkatan.

H. Budi Santoso, Pembina ‘Nobo Ngremboko’ saat berada di budidaya tanaman hias miliknya. (Foto IST)

Sementara itu, Pembina ‘Nobo Ngremboko’ H Budi Santoso SE MM mengatakan, bahwa walaupun usaha jual beli tanaman hias ini sudah berlangsung kurang lebih enam bulan lamanya, namun sekarang ini fokus pada budidaya. Untuk pembelinya selama ini datang dari daerah Kopeng dan Bandungan (Kab Semarang), Tawangmangu (Kab Karanganyar), maupun dari luar Jawa yaitu Sulawesi, Batam serta Pangkalan Bun.

“Untuk harganya, kami menawarkan mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25 Juta. Selain itu, khususnya bunga ada berbagai jenis seperti Aglonema, Jemani, Syngonium, Philodendron, serta Keladi. Sedangkan, untuk indukannya kita sengaja datangkan dari Riau dan Jambi. ‘Kampung Tanaman Hias’ ini sampai sekarang ini dalam fase berkembang dan belum terlalu banyak yang dijual. Hal ini, masih fokus memperbanyak bunga-bunganya,” jelas H Budi Santoso, yang juga anggota DPRD Kota Salatiga.

Dikatakan juga, bisnis tanaman hias itu sangat mudah dilakukan bahkan dapat memberikan banyak manfaat serta keuntungan. Ini semua jika pelakunya (pelaku bisnis) dapat sabar. Dari sejak dulu sampai sekarang ini, tanaman hias tetap produktif sehingga dapat menjanjikan. Juga untuk bunga dihargai mahal karena banyak faktor, diantaranyaa terkait dengan penataan bunganya, karakter kasar atau halusnya bunga, kesehatan, maupun prestasi saat mengikuti kontes.

“Yang jelas bisnis tanaman hias ini banyak manfaat dan keuntungannya, ini semua dilakukan jika pelaku bisnis/usaha dapat sabar. Tanaman hias ini tetap produktif dan dijamin abadi. Bahkan, belum lama ini telah ‘dilaunching’ Kampung Tanaman Hias dan dihadiri Wakil Walikota Salatiga Bapak Muh Haris,” tandas politikus PKS. ***

 Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *