Connect with us

REGIONAL

Viral Unggah Jalan Rusak di Medsos : Tokmas Cilegon Nilai Sanuji tak Beretika

Published

on

CILEGON | KopiPagi : Tokoh masyarakat (Tokmas) Kota Cilegon mengkritisi soal sikap Wakil Walikota Sanuji Pentamarta yang meninjau jalan rusak di daerah seakan akan layaknya sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Sikap Wakil Walikota Cilegon tersebut ditanggapi oleh Husen Saidan. Pihaknya beranggapan sangat prihatin atas sikap Sanuji Pentamarta, lantaran sudah tidak semestinya orang nomor dua di Cilegon mempertontonkan kepada publik atas sikap yang beberapa hari ini viral di media sosial atau di instagram Sanuji saat diunggah oleh orang nomor dua di Cilegon.

“Jadi saya selaku masyarakat sangat prihatin banget, sangat sangat prihatin. Melihat tontonan tontonan yang menurut saya sudah tidak lazim,” ujar Husen dengan nada tegas kepada media, Kamis (29/02/2024).

Kata Husen, meskipun Sanuji masih menjabat sebagai Wakil Walikota Cilegon seharusnya tugas dia mampu mengimbangi Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Terlebih, Sanuji juga seharusnya melakukan atau merealisasikan janji kampanyenya kepada masyarakat Cilegon.

“Karena bagaimanapun wakil walikota itu adalah sebagai tugas fungsi atau melaksanakan tugas dari Walikota Cilegon,” paparnya.

“Nah yang pertanyaan saya, apakah dia masih menerima honorkah atau tidak? Kalau beliau masih menerima honor, iyah harus konsisten kepada tugas dia sebagai Wakil Walikota Cilegon,” tambah Husen.

Husen membeberkan, Dengan cara Sanuji mengkritisi, dengan seolah-olah dia turun ke jalan seperti LSM. Padahal, menurut Husen jalan itu jalan nasional.

“Jadi seolah-olahĀ tanggapan masyarakat ini ada kekeliruan atau kesalahan walikota. Padahal ini sudah jelas-jelas jalan nasional. Iyah, walaupun emang memberikan solusi, seharusya harus bersama-sama meninjau dengan pak Walikota Cilegon, dia enggak bisa sendiri,” bebernya.

Husen mengakui, bahwa Sanuji ini merupakan seorang intelektual bahkan bisa dikatakan orang cerdas. Namun, menurut Husen ia sangat menyayangkan atas sikap Sanuji lantaran tak memiliki landasan etika seorang Wakil Walikota.

“Mungkin karena dia merasa pinter, merasaĀ  berilmu, merasa cerdas, tapi tidak ada adab atau tidak ada etika. Kalau dia ada etika, enggak boleh dia sendiri, kalaupun emang dia secara pribadi iyah pribadi, tapi dalam kapasitas beliau sekarang ini sebagai wakil walikota Cilegon. Dan itu menjadi sorotan seolah-olah masyarakat menilai Walikota Cilegon bersama dengan wakil walikota Cilegon pecah. Berebut kepentingan, jadi ini sangat tidak baik dipertontonkan kebodohan dia. Dia ngaku cerdas,dia ngaku intelek namun, mana yang seharusnya intelektual mana yang bukan,” tegasnya.

Sementara itu, menanggapi persoalan yang diunggah, Sanuji menegaskan bahwa pihaknya tak merasa melanggar aturan karena menurutnya ia terus melakukan koordinasi dan komunikasi terhadap pemerintah pusat hingga kepada pemerintah provinsi.

“Jawaban saya salah nggak yah. Nggak salah kali iyah, perasaan mah,” tulis Sanuji di akun instagramnya.

“Apa saja saya lakukan untuk keselamatan warga saya warga Cilegon. Sepanjang tidak melanggar hukum, tidak melampaui kewenangan dan tetap berkordinasi. Juga kata-kata yang tidak melukai dan tidak menyakiti,” tambahnya.

“Habisnya warga mengadu ke saya, gimana dong.. ok kan gaess,” tutupnya. *Azhari/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *