Connect with us

REGIONAL

10 Goweser Condongcatur Kampanye Antinarkoba, Long Trip Jogja – Jakarta

Published

on

KopiOnline Jogja,– Bupati Sleman Sri Purnomo melepas Goweser Desa Condongcatur yang berjumlah 10 orang menuju Jakarta guna melakukan perjalanan panjang (Long Trip) kampanye stop narkoba dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba se Dunia di Kantor Desa Condongcatur, Rabu.
Sri Prnomo, Bupati Sleman mengapresiasi sepenuhnya kegiatan yang diadakan pemerintah Condongcatur tersebut.
“Pemberantasan narkoba tidak akan berhasil jika dilakukan oleh sebelah pihak saja. Harus ada kesadaran bersaama untuk menjauhi narkoba oleh seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Menurut bupati, aksi gowes ini adalah aksi nyata dari masyarakat dalam mengkampanyekan anti narkoba. “Semoga ini membawa dampak yang baik bagi masyarakat Sleman pada umumnya,” ujar Sri Purnomo.
Sementara itu, Kepala Desa Condongcatur Reno Candra Sangaji juga tergabung dalam 10 orang goweser long trip Jogja – Jakarta tersebut. Sedang jarak yang ditempuh 563.007 kilometer pada Rabu sampai Senin, 17 – 22 Juli 2019.

Reno Candra dalam penjelasannya bahwa aksi long trip tersebut merupakan yang kedua kalinya para goweser melakukan perjalanan untuk mengkampanyekan anti narkoba. Sebelumnya, tahun 2018, goweser Desa Condongcatur melakukan long trip dengan start Condongcatur, Jogja – Malang.
Kegiatan, lanjut Reno, tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah Desa Condongcatur untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di wilayahnya. Desa Condongcatur telah dikukuhkan sebagai Desa Bersinar, atau Desa Bersih Narkoba oleh Kepala BNN Pusat pada tahun lalu.
Para pesepeda yang menamakan diri Tim 10 Goweser itu menyerukan gerakan kampanye tolak narkoba ke berbagai kota-kabupaten yang dilalui. “Tim 10 Desa Condong Catur ini akan menggunakan sepeda Federal keluaran tahun 1990-1992 dengan tujuan akhir kantor Badan Narkotika Nasional atau BNN di Jakarta,” ujar Kepala Desa Condong Catur, Reno Candra Sangaji.
Sepeda Federal merupakan seri sepeda yang sudah tak diproduksi lagi dan kini semakin terbatas jumlahnya. Dengan material masih berbahan besi, Federal menjadi sepeda yang dinilai tangguh untuk perjalanan jauh seperti Yogyakarta – Jakarta.
“Saat gowes nanti, ada yang mengendarai tipe Federal Tom Cat, Street Cat, hingga City Cat, Puma, dan Jaguar yang masih orisinil semua tanpa modifikasi,” ujarnya.
Reno mengatakan aksi ini sudah dipersiapkan sejak dua bulan terakhir. Mulai dari menyiapkan sepeda, pemanasan ringan hingga mengurus berbagai perijinan yang dibutuhkan untuk memperlancar perjalanan.
Sepanjang longtrip itu, para pesepeda akan singgah setidaknya di dua kantor BNN, yakni cabang Purwokerto dan Cirebon untuk melakukan kampanye anti-narkoba bersama komunitas sepeda Federal setempat. Mereka juga akan singgah di lapangan atau alun-alun di kota-kabupaten yang dilalui untuk deklarasi kampanye tolak narkoba.
Perjalanan menuju Jakarta pun juga tetap dilakukan pada malam hari. Dengan jeda waktu untuk tidur hanya beberapa jam di tiap etape yang dilalui. Sebab itu, tiap sepeda yang dikendarai peserta seluruhnya dilengkapi lampu depan serta tas perbekalan.
Tim 10 Goweser dari Condong Catur ini bakal diiringi oleh tim BNN Kabupaten Sleman serta tujuh orang yang masuk dalam tim teknisi (mekanik), tim medis, dan petugas yang menunjuk titik rest area. “Akan disiapkan dua unit sepeda Federal sebagai cadangan, untuk antisipasi karena perjalanan jauh,” ucap Reno. Dua kerawanan yang dihadapi para pesepeda misalnya jeruji roda patah, ban bocor, dan kerusakan lain tak terduga.
Reno mengatakan Tim 10 ini juga membawa misi mengkampanyekan Desa Condong Catur sebagai desa ramah sepeda ke publik. Selama ini, banyak kegiatan di desa itu tak lepas dari sepeda baik para perangkat desa maupun warganya. Dalam waktu dekat Condong Catur juga akan dikukuhkan menjadi Desa Federal Jogja. “Ada 250 sepeda Federal di sini yang masih dirawat baik dan digunakan warga untuk berbagai aktivitas,” ujar Reno.
Desa Condong Catur, ujar Reno, selama ini sudah dikenal sebagai tempat singgah para goweser berbagai daerah jika tengah melakukan perjalanan hingga lintas daerah. “Jika goweser itu singgah dan menginap di desa ini bisa sehari, dua hari, akan dilayani baik karena banyak komunitas sepeda di desa ini,” ujarnya.
Peserta dari Tim 10 yang juga sesepuh komunitas gowes MTB Federal Jogja Supriyadi mengatakan sepeda Federal terbukti tangguh untuk touring jauh dan tak rewel. “Tahun 2018 lalu kami juga kampanye anti-narkoba Yogyakarta – Malang dengan sepeda Federal, tak ada masalah berarti,” ujarnya.
Anggota Tim 10 lainnya, Bilal Madukoro yang akrab dengan julukan Jersey Kulit mengatakan sepanjang gowes Yogyakarta – Jakarta dia akan melepas kausnya alias bertelanjang dada.
Kepala Seksi Pencegahan Badan Narkotika Nasional Provinsi DIY, Suharyono menuturkan Desa Condong Catur sejak 2018 telah ditetapkan sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yang diikuti dengan penetapan satuan tugas serta relawan anti narkoba.
“Aksi gowes ini menjadi bagian kampanye anti narkoba yang positif dan diinisiasi Desa Condongcatur untuk menekan penyalahgunaan narkoba khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa yang masih tinggi,” ujarnya. kop/ant/rivo/tem/

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version