Connect with us

REGIONAL

PPKM Nagari Sinuruik Mudahkan Petugas Pemantau Selama Lebaran

Published

on

KopiPagi | PASBAR : Pj. Wali Nagari Sinuruik, Faridh Muhammad Ali yang didampingi Kasi Kesra Nagari,Yuheldi berharap dengan adanya posko dan pembatasan PPKM di tingkat ke Nagarian (tingkat Desa) adalah sebagai usaha mencegah dan mengantisiapasi penyebaran Covid-19 disaat arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1442 H tahun 2021 ini.

“Melalui Posko ini harapan kita selain dapat mengurangi resiko penyebaran, kita juga berharap tidak ada lagi penambahan kasus baru yang terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Pasaman Barat khususnya di Nagari Sinuruik ini, ” harapnya.

Posko PPKM Sinuruik

Menurut Faridh, pendirian Posko Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat Berskala Mikro (PPKM) selain dalam rangka mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19 selama perayaan hari raya idul Fitri 1442 H, juga mengantisipasi pendatang atau warga yang masuk ke Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat ini.

Untuk itulah pihaknya telah mendirikan posko petugas Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat Berskala Mikro (PPKM) sampai ke tingkat Kejorongan yang tersebar pada 7 Kejorongan yang ada di Nagari Sinuruik.

Faridh Muhammad Ali kepada koranpagionline.com  (KopiPagiP di kantornya Sabtu (15/05/2021) pagi menyampaikan didirikannya 7 Posko di setiap kejorongan ini sesuai juga dengan adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No.10 Tahun 2021 tertanggal 3 Mei 2021.

Di mana antara lain PPKM mikro dilakukan melalui koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat, mulai dari kepala Jorong, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Dasawisma, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, penyuluh, pendamping, tenaga kesehatan, dan Karang Taruna serta relawan lainnya. Semua bermuara sebagai usaha  pencegahan penyebaran Covid-19 pada masing – masing kejorongan yang dimulai dari H-7 hingga H+7 lebaran nantinya.

“Setiap posko beroperasi mulai dari pukul 8.00 Wib hingga pukul 24.00, dengan masing-masing beranggotakan paling sedikit 5 orang yang terdiri dari Kepala jorong dan unsur yang terlibat tersebut di atas,”ujarnya.

salah satu langkah kegiatan sosialisasi

Faridh menambahkan, kegiatan posko tersebut juga dipergunakan antara lain untuk melakukan sosialisasi, pendataan terhadap masyarakat Nagari Sinuruik yang pulang kampung, melakukan penyemprotan desinfektan terhadap beberapa Masjid yang dipergunakan untuk tempat Sholat Idul Fitri, dan membagikan masker kepada jemaah Sholat Idul Fitri se Nagari Sinuruik.

“Kita melakukan pendataan bagi masyarakat yang pulang kampung dan penyemprotan desinfektan terhadap tempat ibadah di samping juga memberikan himbauan dan sosialisai kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Kasi Kesra Nagari Sinuruik, Yuheldi menambahkan, dari kegiatan PPKM ini pihaknya sudah menghimpun data dari masing-masing posko Kejorongan,  di mana hingga saat ini jumlah masyarakat yang terdata pulang kampung ada lebih kurang 30 orang.

“Kita telah memasang sticker pada rumah-rumah masyarakat yang pulang kampung, hal itu untuk memudahkan pemantauan petugas selama tujuh hari kedepan,”ungkapnya.

Yuhedi menjelaskan, Pemerintah nagari akan terus berupaya memaksimalkan fungsi dari posko kejorongan selama lebaran berlangsung. Hal itu sebagai salah satu upaya dari pemerintah Nagari Sinuruik dalam rangka memutus tali rantai penyebaran wabah Covid 19. ***

 Pewarta : Zoelnasti.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *