Connect with us

REGIONAL

Pesan UAS, Masyarakat Lampung Utara, Pinya Hutang Bayar, Punya Janji Tepati

Published

on

KopiOnline Lampung Utara,- Ustad Abdul Somad berpesan tausiah di Kabupaten Lampung Utara manusia harus terus mempunyai rasa syukur serta menjaga silaturahim dan bila berjanji harus ditepati. 

Dikutip dalam tausiahnya, Ustad Abdul Somad dihadapan Bupati, Wakil Bupati, Kapolres, Dandim 0412 Lampung Utara beserta ribuan masyarakat menyampaikan, bahwa manusia harus terus mempunyai rasa syukur kepada sang pencipta (Allah SWT). Karena dengan Ridho-Nya jua lah yang telah memberikan nafas kepada semua umat sehingga bisa sampai dengan hari ini dan berkumpul dalam acara yang digelar Pemkab Lampung Utara tersebut.

Menurut Ustad Abdul Somad (UAS), semua hakekat dalam menjalani hidup bila disertai dengan niat untuk terus belajar di jalan Allah maka hal itu sama dengan jihad. 

“Siapa yang keluar rumah dengan niat menuntut ilmu maka dia bissabilillah, maka dia sama dengan yang jihad bissabilillah sampai dia pulang lagi ke rumahnya,” kata Ustad Abdul Somad saat memulai tausiahnya, di Masjid Al Muhajirin, Abung Semuli, Lampung Utara.

Sedikit diungkapkan, UAS ketika dirinya keluar dari rumah Dinas jabatan Bupati Lampung Utara dieinya sempat merasa bertanya-tanya karena melihat suasana di kawasan kota Kotabumi sedikit sepi khususnya di jalan raya. Namun hal itu terobati setelah sampai di lokasi belasan ribu jamaah telah menunggu kehadiran dirinya.

“Di dalam hati saya tadi sempat bertanya, karena saya lihat di jalan sepi, apakah ada orang, tapi Alhamdulillah rupanya telah banyak di Masjid, saya sudah suudzon, semoga Allah memaafkan dan mengampuni segala silap dan salah saya. Aamiin,” lanjutnya. 

Sampai di Masjid, lanjut UAS, yang mengaji merupakan Ustad Abdurahman, dan yang mengasih saya bukubUstad Abdul Azis, yang ceramah juga Abdul Somad, “Nampaknya malam ini pertemuan tiga abdul,” lanjut Abdul Somad, menyambung kalimatnya. “Insya Allah, karena kita berniat mengumpulkan orang belum tentu terkumpul, tapi kalau Allah sudah berkehendak maka akan berkumpul, seperti keberadaan kita diacara ini,” ujarnya. 

Disampaikan UAS, dari memulai masuk daerah Lampung, dirinya telah dikawal ketat oleh aparat kepolisian, dan sampai di dalam kamar, dia diberikan kotak yang berisikan peci dan selendang emas. 

“Rupanya karena di dalam kotak itu ada peci emas dan selendang emas, bagaimana saya malam ini memakai peci dan selendang emas? Mantab,” ungkap UAS, yang disambut gemuruh tepuk tangan dari pada jamaah.

Pemberian peci emas dan selendang emas itu, menurutnya diberikan Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara karena dirinya (UAS) kemana-mana mengenakan peci hitam dan sorban berwarna merah, “dan dimana Ustad Abdul Somad memakai peci emas dan sorban emas itu tandanya Abdul Somad di Lampung Utara, itu tandanya dari bupati,” ucap UAS. 

Menurut UAS kedatangan dirinya di Bumi Ragem Tunas Lampung (Lampung Utara) merupakan tugas dan tanggubgjawab dirinya untuk memenuhi janji bahwa dirinya sejak bulan April lalu yang menyatakan akan datang di Lampung Utara. 

Dalam kesempatan itu, UAS mengungkapkan setiap janji itu harus ditepati dan orang yang mengingkari janji itu Naudzubillahi Min Dzalik. Untuk itu, lanjutnya dikala ada orang diminta melangkahkan kakinya ke masjid untuk sholat bermajaah siap, dan diminta membuka matanya untuk membaca Alquran siap, tetapi ketika seseorang diminta membukakan hatinya untuk meminta maaf itu berat. 

“Untuk itu, sudikah bapak ibu memaafkan kekhilafan saya yang tidak dapat datang di bulan April? Sudi jawab para jamaah, yang diteruskan UAS, bahwa ada orang sombong yang angkuh tidak sudi meminta maaf itu akan menerima adzab di akhor zaman. UAS juga menceritakan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menaiki mimbar guna meminta maaf katena ketika itu Nabi mencambuk kuda dan di balik kuda ada orang yang terkena pundaknya oleh cambuk, dan Nabi meminta maaf atas ketidak sengajaannya tersebut, namun para sahabat Nabi pada diam, sehingga Nabi meminta siapa yang merasa sakit hati dan hendak membalas Nabi mempersilahkannya. Tetapi para sahabat Nabi pun masih pada diam.

“Lalu ketika Nabi menyatakan siapa uangnya yang pernah kupinjam, kemudian berdiri salah seorang dan berkata Engkau punya hutang tiga dilham, jawabnya. Ternyata, mengenai perasaan, mengenai pundak masih bisa dimaafkan, tetapi masalah uang berat,” kata UAS, seraya mengatakan, bahwa di jaman Nabi duit ada dua macam, yang pertama namanya dinar dan yang kedua dilham. Nabi memerintahkan untuk segera dibayarkan. Karena sholat dan puasa serta sedekat tidak dapat menolong kalau kita monzholimi orang lain. 

Atas ketidak hadiran dirinya di bulan April tersebut, menurut UAS dirinya telah diberikan waktu untuk meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Lampung Utara di dua lokasi, untuk lokasi pertama UAS memberikan tausiah di Masjid Al Muhajirin, Kecamatan Abung Semuli dan tausiah yang kedua dilaksanakan di GSS Islamic Center Kotabumi. 

“Jangan hambakan diri pada kerja, dan jangan hambakan diri dengan harta karena itu belum tentu dapat memasukan kita ke dalam surganya Allah, tapi hambakanlah diri kita kepada Allah Insya Allah, Allah akan bukakan pintu riski yang melimpah ruah,” ujar UAS, seraya mengatakan, “Jangan pernah putuskan silaturahim,” pesan UAS. suyono.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *