Connect with us

REGIONAL

Kirab “Merti Bumi Serasi” Meriahkan HUT ke 499 Kabupaten Semarang

Published

on

KopiOnline SEMARANG,– Dalam rangka peringatan Hari Jadi ke 499 Kabupaten Semarang, digelar kirab Merti Bumi Serasi (MBS), Jumat (13/03/2020). Kirab tersebut berawal dari halaman kantor Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang langsung diarak keliling wilayah Kabupaten Semarang.

Dalam kirab itu, ratusan warga utamanya para pelajar turut serta menyambut dengan gembira sepanjang jalur kirab. Dari Desa Pager, rombongan kirab langsung menuju wilayah Desa Jetis, Kec Kaliwungu. Di jalur ini, ratusan pelajar SD beramai-ramai berbagai jenis palawija untuk ditata dalam kerangka gunungan yang dibawa kirab itu. Aneka palawija itu antara lain ketela, jagung maupun kelapa.

Ketua Dewan kesenian Kabupaten Semarang (DKKS) Sarwoto Ndower mengatakan, bahwa Merti Bumi Serasi (MBS) ini digelar untuk menggugah semangat gotong royong seluruh warga. Dalam kirab gunungan itu, disediakan aneka palawija dan hasil bumi hasil panenan warga dan ini melambangkan kemakmuran bersama.

“Dalam kirab MBS tahun 2020 ini, mengusung isu “Lingkungan Hidup”. Bahkan, kali ini diarak Pohon Kalpataru dan Beringin dan ini sebagai penanda pelestarian lingkungan hidup. Selain itu, pada tiap kecamatan yang dilalui kirab MBS ini, dilakukan serah terima “Air Perwitasari” dan kedua jenis pohon penghijauan itu,” kata Sarwoto Ndower kepada koranpagionline.com, Jumat (13/03/2020).

Ditambahkan Ndower, bahwa rute kirab meliputi dari Dusun Karang Kepoh Desa Pager menuju wilayah Kecamatan Susukan. Lalu, secara estafet melalui wilayah Kecamatan Tengaran lewat Desa Regunung menuju wilayah Kecamatan Getasan berlanjut masuk wilayah Kecamatan Banyubiru. Selanjutnya, dari sini menuju wilayah Kecamatan Jambu dan menuju wilayah Kecamatan Sumowono. Rombongan kirab akan menginap semalam di Kecamatan Sumowono.

Pada kirab hari kedua, Sabtu (14/03/2020), rombongan menuju Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan lewat daerah Desa Pasekan Kecamatan Ambarawa. dari Ambarawa menuju Kecamatan Bawen, Kecamatan Bergas dan masuk Kecamatan Ungaran Barat. Sabtu siangnya, sudah memasuki Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang karena ada prosesi jamasan pusaka pada sore harinya.

“Bahwa hakikat MBS ini untuk mengenang perjuangan para pendahulu Kabupaten Semarang. Mengapa berangkat dari Desa Pager, karena ada salah satu rumah di dusun itu pernah dijadikan kantor sementara Bupati Semarang Sumardjito dimasa revolusi fisik dalam mempertahankan kemerdekaan saat agresi Belanda II tahun 1947-1950,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Pager, Wahid Hasyim mengungkapkan bahwa rumah bekas kantor Bupati Semarang itu hendaknya dapat dilestarikan oleh Pemkab Semarang. Dia menandatangani petisi agar Pemkab Semarang mengakuisisi bangunan itu menjadi aset daerah sebagai wujud penghargaan perjalanan sejarah Kabupaten Semarang.

Selain itu, petisi yang akan ditandatangani semua camat yang wilayahnya dilalui kirab MBS juga memuat gerakan peduli lingkungan. Diantaranya menerbitkan regulasi pembatasan penggunaan plastik, membuat hutan kota, menjaga konservasi sumber mata air dan menjamin alokasi dana daerah hingga ke tingkat desa untuk konservasi alam.  Heru Santoso

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *