Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

Antisipasi Covid-19 : Masuk SMKN 1 Siantar Wajib Scan Aplikasi PeduliLindungi

Published

on

SIMALUNGUN | KopiPagi : Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN)1 Siantar, Jalan Sangnaualuh Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mulai menerapkan wajib scan barcode PeduliLindungi saat keluar masuk lokasi sekolah di tengah penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Untuk diketahui, PeduliLindungi adalah aplikasi pelacak Covid-19 yang digunakan secara resmi untuk pelacakan kontak digital di Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian BUMN.

Penerapan wajib scan barcode PeduliLindungi bagi seluruh guru, pegawai maupun tamu  saat keluar masuk lokasi sekolah, selain antisipasi Covid-19 saat PTM, juga upaya SMK Negeri 1 Siantar membangun sistem pendidikan dalam pengembangan nilai karakter.

Seorang siswi sedang scan

“Penerapan itu sesuai surat edaran yang diterbitkan Cabang Dnas Pendidikan Siantar. Dimana setiap sekolah diwajibkan untuk membuat scan barcode PeduliLindungi melalui situs resmi yang disediakan oleh pemerintah agar dapat diakses siswa, guru dan pengunjung sekolah ketika hendak memasuki lokasi sekolah,” kata Kepala SMK Negeri 1 Siantar, M Syahrizal Damanik, Kamis (10/03/2022).

“Pindai kode batang aplikasi PeduliLindungi tersebut tidak hanya bagi siswa, guru, dan pegawai di SMK Negeri 1 Siantar saja, tetapi para orang tua atau masyarakat yang berkunjung ke SMK Negeri 1 Siantar, wajib menggunakan ,” ujarnya.

Lebih lanjut Syahrizal, mengatakan, siswa, guru dan pengunjung yang diizinkan masuk ke lingkungan sekolah adalah mereka dengan status berwarna hijau sedangkan warna kuning masih diberikan kelonggaran untuk dapat masuk dengan syarat wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Tetapi ia tidak menampik bahwa, penggunaan barcode PeduliLindungi untuk pertama kali di lingkungan sekolah memerlukan perbaikan, salah satunya adalah ketersediaan kuota internet pada setiap handphone akan mengakses barcode PeduliLindungi.

“Kita saat ini sedang mengupayakan bagaimana agar setiap orang yang akan melakukan scan barcode PeduliLindungi agar tidak menggunakan sistem internet. Sebab, informasi yang kami peroleh, ada yang sudah bisa mengakses barcode itu tanpa online,” terang Syahrizal.

Ia juga menggunakan bahwa seluruh penggunaan barcode tersebut agar ditanamkan tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan di sekolahnya. Selain itu, memastikan setiap orang yang datang keluar dari SMK Negeri 1 Siantar benar-benar bebas dari paparan virus Covid-19.

“Tidak hanya masuk saja, tetapi jika hendak keluar dari wilayah SMK Negeri 1 Siantar, kembali lagi memindai barcode tersebut. Dan pintu kami menyiapkan barcode Peduli Lindungi di masuk sekolah,” ungkapnya. ***

Editor : Nilson Pakpahan.