Connect with us

PERISTIWA

Warga Poncoruso Bawen Geger : Bangkai Kambing Ditemukan di Sungai Sedoyen

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Warga Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang dikagetkan dengan ditemukannya bangkai kambing berada dalam karung warna putih yang sengaja dibuang di aliran Sungai Sedoyen  perbatasan Desa Poncoruso Kec Bawen dengan Desa Kebon Kliwon Kec Bergas, kemarin.

Informasi yang dihimpun koranpagionline.com menyebutkan, bahwa pada Rabu (29/06/2022) sekitar pukul 17.15 WIB di Sungai Sedoyen, masuk Dusun Srumbung Gunung, Desa Poncoruso, Kec Bawen, Kab Semarang telah ditemukan bangkai kambing dalam karung berada di aliran sungai tersebut. Pertama kali yang mengetahui adalah Heri warga Baran, Kec Ambarawa yang sedang memancing mencium bau busuk menyengat.

Untuk mengetahui bau busuk itu, Heri lalu naik ke daerah Dusun Srumbung Gunung dan memberitahukan adanya bau itu kepada warga sekitar. Lalu, bersama warga mengecek dan membuka karung warna putih yang baunya menyengat itu, ternyata isinya bangkai kambing. Warga yang lain melaporkannya ke Polsek Bawen maupun Koramil Bawen serta perangkat Desa Poncoruso.

Sejumlah petugas yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi penemuan bangkai tersebut. Masing-masing Kanit Binmas Polsek Bawen Ipda Wita Soedardja,

Bhabinkamtibmas Desa Poncoruso Aipda Jaswanto, Kanit Provos Aiptu Anton Yuli, Sekdes Poncoruso Budi Marsiswanto, serta sejumlah warga Dusun Srumbung Gunung.

Kapolsek Bawen AKP Solekhan mengatakan, bahwa benar telah ditemukan seekor bangkai kambing di dalam karung plastik yang sudah membusuk. Diperkirakan, bangkai kambing itu terbawa arus aliran sungai dari wilayah Blater – Jimbaran Bandungan dan terhenti di Sungai Sedoyen di Dusun Srumbung Gunung. Selanjutnya, bersama dengan warga bangkai kambing itu dikuburkan

“Kami menghimbau kepada warga, untuk tidak panik jika mendapati hewan ternaknya ada indikasi atau terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, dapat secepatnya melaporkannya kepada aparat setempat, baik itu ke Kades, Bhabinkamtbmas atau Babinsa maupun Dinas terkait. Selanjutnya, dinas terkait akan melakukan penanganan terhadap hewan ternak yang terpapar PMK tersebut. Bahkan, jika hewan itu mati, untuk tidak dibuang sembarangan dan lebih baik dilakukan penguburan,” jelas AKP Solekhan kepada koranpagionline.com, Jumat (01/07/2022).

Ditambahkan, kepada masyarakat yang mempunyai hewan ternak sapi, kambing, kerbau untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan tidak semua orang bisa masuk kandang. Karena, jika ada ternak yang terpapar PMK apabila manusia tersebut berada di kandang dan pindah ke kandang lain akan dapat menularkan virus ke ternak yang sehat.  Dalam menghadapi adanya PMK ini, penanganannya seperti penanganan Covid-19 yaitu diantaranya dengan digalakkan “jogo tonggo/jogo wargo” dan saling membantu.

“Khususnya menjelang hari raya kurban atau Idul Adha 2022 ini, diharapkan kepada masyarakat jika hewan yang akan dikorbankan atau di sembelih supaya diperiksakan terlebih dulu. Pemeriksaan oleh dokter hewan karena ini untuk menyakinkan jika hewan yang akan disembelih itu benar-benar dalam kondisi sehat,” pungkas AKP Solekhan. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version