Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

Pentas Duta Seni di TMII : Sendratari “Dharma Ing Palagan” Wakili Kab, Semarang

Published

on

UNGARAN | KopiPagi : Pentas Duta Seni Kabupaten Semarang kembali akan menyajikan keseniannya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada 26 Juni 2022 mendatang, yang digelar secara virtual dengan mengirimkan rekaman video pementasan Sendratari “Dharma Ing Palagan” yang disajikan oleh group kesenian ‘Ngidam’ Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.

Informasi yang dihimpun dari Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, bahwa group kesenian ‘Ngidam’, Desa Muncar secara resmi dipilih untuk mewakili Kabupaten Semarang dalam Pentas Duta Seni yang dilaksanakan atau ditayangkan di TMII Jakarta. Penayangan rekaman video sendratari ini, dilaksanakan pada 26 Juni 2022 mendatang melalui Kanal Youtube Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, akan dilakukan pula penilaian yang pemenangnya akan memperoleh piagam penghargaan, trophy serta uang pembinaan. Dipilihnya group kesenian “Ngidam” Desa Muncar ini karena group atau kelompok kesenian ini mempunyai potensi dengan sajian kesenian khasnya. Bahkan, group juga pernah meraih Juara 2 dan 3 dalam event kepariwisataan tingkat Provinsi Jateng.

Untuk pengambilan rekaman video Sendratari ‘Dharma Ing Palagan’ ini sengaja dilaksanakan di pelataran Monumen Palagan Ambarawa pada Selasa (31/05/2022) kemarin. Ini dilakukan sekaligus untuk memperkenalkan dan promosi tempat wisata di Kabupaten Semarang, khususnya Monumen Palagan Ambarawa.

Bupati Semarang H Ngesti Nugraha dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata Heru Subroto dikatakan, bahwa dalam Pentas Duta Seni Kabupaten Semarang di TMII Jakarta akan diwakili oleh group kesenian ‘Ngidam’ dari Desa Wisata Muncar, Kacamatan Susukan. Dipilihnya group atau kelompok seni ini, bukan sekedar menunjuk saja. Namun, telah melalui pertimbangan yang matang. Selain itu, karena group kesenian Ngidam ini juga mempunyai latar belakang pernah menjadi juara dua dan tiga pada ajang kepariwisataan di Provinsi Jawa Tengah.

“Untuk itu, Pemkab Semarang memberikan apresiasi atas kerja keras dari group kesenian ‘Ngidam’ dari Desa Wisata Muncar ini. Meski masih digelar secara virtual dan hanya mengirimkan rekaman videonya, namun tetap dilaksanakan dengan serius dan penuh semangat. Hal ini tentunya tidak mengurangi dari maknanya. Selain itu, apa yang disajikan group seni dari Desa Wisata Muncar ini, sekaligus sebagai promosi destinasi wisata di Kab Semarang dan utamanya sebagai salah satu ajang melestarikan kesenian khas bagi generasi muda,” jelas Ngesti Nugraha dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Muncar Muhammad Choirudin Bagas menyatakan, bahwa Desa Wisata Muncar ini mempunyai enam dusun. Yang masing-masing dusun mempunyai group atau kelompok kesenian yang berbeda dan mempunyai ciri khas. Ini dilakukan, karena telah berkomitmen bersama masyarakat untuk ‘nguri-uri’ buadaya adiluhung melalui kesenian khas.

“Untuk yang menyajikan sendratari sekarang ini dari Langen Turonggo Jati dari Dusun Nglarangan. Selain itu, dari dusun lain ada kesenian khas Jaran Kepang, Rodat Abadi, Seni Langka, Karawitan Cindelaras, dan lainnya. Intinya, dengan dipilihnya group kesenian ‘Ngidam’ Desa Muncar ini, untuk Pentas Duta Seni di TMII Jakarta yang mewakili Pemkab Semarang, kami atau masyarakat sangat bangga. Hal ini, menandalan bahwa kesenian yang diuri-uri di Desa Muncar mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Semarang. Kami siap untuk menyajikannya yang terbaik,” jelas Muhammad Choirudin Bagas kepada koranpagionline.com, disela menyaksikan pementasan group kesenian ‘Ngidam’ di pelataran Monumen Palagan Ambarawa, belum lama ini.

Ditambahkan, dengan melibatkan sebanyak 70 orang mulai anak-anak hingga dewasa. Group kesenian ‘Ngidam’ ini mempersiapkannya selama 1,5 bulan. Namun, secera optimal persiapannya atau latihannya dilaksanakan setelah lebaran 2022.

“Karena, Pentas Duta Seni di TMII Jakarta ini membawa nama besar Pemkab Semarang, kita siap menyajikannya dengan serius dan penuh semangat. Harapannya, dapat meraih prestasi yang sangat membanggakan dan tentunya semakin lebih baik. Apa yang kita sajikan ini, intinya dapat mengikis budaya mancanegara dan masyarakat harus lebih mencintai buadayanya sendiri yang tentunya budaya yang adi luhung,” tandasnya. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version