Connect with us

MARKAS

Ops Lilin Candi 2022 : Polda Jateng Terjunkan 17.000 Personil Gabungan

Published

on

SEMARANG | KopiPagi : Dalam rangka menjamin kondusivitas Kamtibmas dalam pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Polda Jateng menerjunkan 17.000 personil gabungan dalam Operasi Lilin Candi 2022 selama 11 hari mulai 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pelibatan belasan ribu personel itu dilakukan untuk menjamin kondusivitas Jawa Tengah selama episode tutup tahun. Sebanyak 17.000 personil gabungan mulai hari ini kita geser di seluruh Pospam yang jumlahnya ada 283 Pos. Terdiri dari Pospam, Posyan dan Pos Terpadu.

“Dari 17.000 personil tersebut, dari anggota Polda Jateng sebanyak 11.298 orang, TNI ada 1.245 personil dan instansi terkait sebanyak 5.070 personil. Untuk jumlah pos masing-masing Pos Terpadu ada 12 pos, Pos Pelayanan (52), dan Pos Pengamanan ada 219 pos. Pengamanan diantaranya mulai jalur tol pantura, jalur pantura, jalur tengah, dan jalur pantai selatan. Bahkan, ada beberapa obyek pengamanan diantaranya gereja di seluruh Jawa Tengah,” jelas Kapolda Jateng.

Ditambahkan, bahwa wilayah Jawa Tengah ini merupakan tujuan mudik terkait liburan dan Nataru. Diprediksi ada sebanyak 8.700.000 masyarakat yang akan masuk Jateng. Untuk itu, Polri membuat langkah-langkah lebih jauh manakala terjadi kepadatan arus lalulintas. Bahkan, Direktorat Lalulintas sudah dikoordinasi dengan direktorat lainnya, selain itu juga disiapkan contraflow, kalau perlu one way dan sebagainya. Itu cara bertindak terakhir manakala terjadi trouble spot dan black spot.

“Polda Jateng juga telah membentuk tim urai dari berbagai kesatuan, mulai Direktorat Lalulintas, Sabhara, hingga Brimob. Tim urai akan bergerak dengan menggunakan kendaraan roda dua untuk melakukan penanganan situasi secara cepat dan tuntas. Juga, termasuk Striking Force Brimob pun memakai kendaraan roda dua.

Selain itu, kami juga meminta masyarakat tidak khawatir karena pihaknya telah memerintahkan jajaran untuk memperkuat deteksi dini sehingga kejadian seperti di Astana Anyar, Jabar tidak terulang,” pungkasnya. *Kop.

Pewarta : Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version