Connect with us

LIFE

Natal di SMAN 5 Siantar Natal, Pdt AS Manullang MTh : Pulanglah & Tunjukkan Karakter Kristus

Published

on

PEMATANG SIANTAR | KopiPagi : Keluarga Besar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Pematang Siantar merayakan Natal Tahun 2022 di Gereja HKBP Ressort Siantar Kota Jalan Sangnawaluh, Kota Pematang Siantar,  Selasa (13-12-2022).

Perayaan Natal dengan mengangkat Tema,  “Orang Benar Akan Hidup oleh Iman” (Roma 1 : 17b). Dengan Sub Tema, melalui  semangat Natal mari kita Keluarga Besar SMAN 5 meningkatkan pelayanan dalam belajar dan mengajar sebagai wujud orang beriman.

Ketua Panitia Natal SMAN 5 Pematang Siantar, Josua Nainggolan dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur atas terlaksananya acara natal SMAN 5 Pematang Siantar. Serta mengucapkan terimakasih kepada semua panitia atas kerjasamanya mulai dari awal latihan hingga sampai terlaksananya proses acara natal tersebut dengan baik.

“Semoga kami Keluarga Besar SMAN 5 bisa tetap satu hati dan satu Iman sehingga kedepannya dewan guru dan juga kami siswa-siswi bisa saling melayani dalam proses belajar mengajar di sekolah,” kata Josua.

Sementara itu, Kepala SMAN 5 Pematang Siantar, Edwar Simarmata dalam sambutannya mengajak siswa-siswi melalui perayaan Natal tersebut untuk menyampaikan rasa sukacita dan menampilkan yang terbaik. Karena perayaan Natal tersebut adalah salah satu perayaan yang harus diikuti dengan iman.

“Saya merasa gembira dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia Natal dan guru-guru serta kepada anak-anak sekalian. Selamat merayakan natal semoga Tuhan selalu melindungi kita”ucap Edwar Simarmata.

Acara  ibadah Natal diawali dengan prosesi penyalaan lilin di altar dengan diiringi nyanyian. Perayaan Natal yang penuh kasih dan sukacita tersebut juga diisi dengan penampilan liturgi, koor, dan puisi.

Adapun renungan Natal yang dibawakan Pdt AS Manullang MTh melalui kotbahnya mengatakan, agar seluruh siswa-siswi yang hadir, harus memiliki karakter Kristus dan nilai-nilai religius dalam kehidupan. Dan perlu diingat, bahwa kesuksesan itu dapat diraih tergantung pada diri sendiri.

“Setelah acara Natal ini, pulanglah dan tunjukkan bahwa karakter Kristus ada padamu dan bangunlah komitmenmu, milikilah karakter Kristus,”kata Pendeta.

Apa Karakter Kristus itu?

Berikut ialah karakter Kristus sebagai manusia: penuh perhatian, hati Yesus selalu tergerak oleh belas kasihan,

Hidup miskin dan sederhana, miskin bukanlah sebuah dosa, bukan juga salah satu hal yang luar biasa, Hidup kaya tanpa ketamakan, berani, penuh pertimbangan, tegas, berbelas kasih,
tidak butuh ketenaran.

Lebih lanjut, Pdt AS Manullang MTh,  kepada siswa-siswi mengatakan, bahwa hidupmu dan masa depanmu tergantung pada dirimu sendiri. Dan ingat,  orang benar adalah orang yang mengalami sendiri kebenaran perkataan Tuhan.

Karena itu, siswa-siswi SMN 5 Pematang Siantar, menghormati guru dan menyayangi teman dan harus bisa menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial.

Akan tetapi, bagi manusia yang tunduk dan taat akan Allah, akal budi yang berkembang dalam dirinya juga ditundukkan di bawah kedaulatan Allah. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia yang takut akan Allah akan digunakan untuk tujuan yang diinginkan Tuhan, yaitu: untuk mengabdi dan memuliakan Allah serta memberikan kebaikan, manfaat, dan kemudahan bagi umat manusia.

Setiap hasil dari akal budi manusia harus digunakan untuk mengasihi Tuhan. Namun ditengah teknologi saat ini, banyak orang yang berdoa kepada Tuhan di akun Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram

Lalu, bagaimana hubungan antara iman Kristen dengan teknologi pada saat ini.

Akan tetapi, di sisi lain, teknologi akan memberikan dampak negatif bagi manusia, ketika teknologi telah menggeser posisi Allah dalam hidup manusia. Manusia tidak lagi hidup berserah dan mengandalkan Allah, tetapi hidupnya menjadi tergantung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari akal budi manusia.

Inilah salah satu tantangan bagi orang percaya atau gereja pada masa kini di tengah kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini. Akankah orang percaya terbantu pertumbuhan imannya dengan adanya teknologi, atau justru sebaliknya, iman orang percaya menjadi runtuh karena teknologi telah menggantikan peran Allah dalam hidup orang Kristen.

Allah adalah sumber pengetahuan (Amsal 1:7) “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan”.

Dimaksudkan dalam ayat ini, bahwa pengetahuan itu berasal atau bersumber dari Tuhan. Dan, sikap diri yang takut akan Tuhan akan menghasilkan pengetahuan yang benar serta dapat menggunakan pengetahuan tersebut dengan bijak untuk mengabdi kepada Tuhan dan kebaikan bagi sesama.

Pesatnya ilmu pengetahuan manusia yang terus berkembang, dan hebatnya teknologi yang ada sekarang, tetap saja tidak dapat membuktikan keberadaan Allah. Keberadaan Allah dan kehadiran-Nya dalam diri orang percaya hanya dapat dipahami dengan iman.

Karena itu, sebagai orang Kristen, siswa- siswi SMAN 5 harus dapat menguasai teknologi dan bukan dikuasai oleh teknologi.

Rasul Paulus menjelaskan, bahwa apa yang tidak melawan hukum-hukum Tuhan adalah sesuatu yang diizinkan, dan apa yang melawan hukum Tuhan artinya adalah jatuh kembali ke perbudakan yang lama yaitu perbudakan dosa.

Ilmu pengetahuan dan teknologi hasil dari akal budi manusia diizinkan digunakan untuk mengupayakan kebaikan dan kesejahteraan hidup manusia. Akan tetapi, ketika teknologi yang merupakan hasil dari akal budi manusia yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia itu telah digunakan untuk menentang hukum Tuhan, maka manusia akan kembali menjadi budak dosa.*Kop

Editor : Nilson Pakpahan.