Connect with us

NASIONAL

Kemendagri Berharap, Kaum Milenial Paham Demokrasi Beretika & Berbudaya

Published

on

KopiOnline Jakarta,- Dalam rangka mengejar angka partisipasi, sekaligus memberikan pemahaman mengenai peran penting anak muda dalam kehidupan berdemokrasi serta pengembangan etika dan budaya politik, Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum melaksanakan beberapa kegiatan yang menyasar anak muda khususnya mahasiswa dan pelajar agar ikut berperan aktif di dalam pelaksanaan Pemilihan Umum.

Hal tersebut disampaikan Kapuspen yang juga Plt. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar dalam siaran persnya yang diterima otonominews, di Jakarta, Minggu (06/10/2019).

Dijelaskannya, salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan adalah forum demokrasi pelaksanaan pemilihan Umum serentak tahun 2019 dan pendidikan etika dan budaya politik di beberapa daerah yang diikuti oleh mahasiswa dan pelajar di beberapa daerah.

“Prinsipnya Kemendagri melalui Ditjen Politik dan PUM aktif mengembangkan kegiatan pembelajaran demokrasi khususnya bagi pelajar dan mahasiswa yang termasuk generasi Milenial,” kata Bahtiar.

Terkait aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat yang beberapa waktu lalu dilakukan kalangan mahasiswa dan pelajar, pihaknya mengaku akan terus memberikan pemahaman tentang kehidupan berdemokrasi yang mengedepankan etika dan budaya.

“Menanggapi pelajar yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu yang lalu, kami dari jajaran Kementerian Dalam Negeri khususnya Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum menyadari betul posisi dari anak muda yang masih mencari jati diri masing-masing yang mudah untuk terprovokasi oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab sehingga kami melaksanakan kegiatan yang tidak hanya untuk mengajak anak muda dalam berpartisipasi Pada pelaksanaan pemilu, tetapi juga memberikan pemahaman mengenai peran penting dari anak muda dalam kehidupan berdemokrasi di negara Republik Indonesia sehingga para anak muda memiliki pemahaman terhadap peran penting mereka dalam kehidupan berdemokrasi dan pembangunan negara serta mengedepankan etika dan budaya dalam berpolitik,” ujarnya.

Mengantisipasi gerakan pelajar seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri terus melakukan pendekatan terhadap anak muda, baik melalui kegiatan sosialisasi membagikan konten positif yang memberikan pemahaman kepada anak muda melalui media sosial dan dan berbagai cara lainnya.

Dijelaskannya, cara tersebut dilakukan secara persuasif dan mudah diterima oleh kalangan milenial atau anak muda, sehingga informasi yang simpang siur, berita bohong, provokasi ataupun narasi-narasi lainnya yang memancing anak muda untuk bereaksi keras dapat tereduksi dengan sajian informasi yang baik dan menarik bagi anak muda. Hal ini juga dapat berimbas pada kepercayaan masyarakat dapat terjaga dengan baik khususnya anak muda.

“Hal-hal yang telah dirancang oleh Kemendagri, yaitu menambah volume pelaksanaan kegiatan yang melibatkan anak muda dalam hal ini mahasiswa dan pelajar serta melaksanakan event ataupun lomba cerdas cermat yang bernilai kebangsaan guna menstimulus pemikiran kritis dari anak muda sehingga anak muda yang merupakan agen perubahan memahami betul peran penting mereka yang di dalam kehidupan berdemokrasi dan kepentingan pembangunan Negara Republik Indonesia,” kata Bahtiar.

Meski demikian, pihaknya meminta kepada kepala daerah, ketua DPRD dan stakeholder terkait lainnya di daerah untuk menerima aspirasi dari setiap kelompok yang menyampaikan aspirasinya dengan cara yang baik kemudian menyerap aspirasi yang disampaikan untuk ditindaklanjuti. Ia juga meminta kepada aparat keamanan untuk tidak bertindak represif dalam penanganan demonstrasi.

“Sebisa mungkin untuk melakukan cara-cara yang persuasif kepada kelompok yang menyampaikan aspirasinya,” tutupnya. Otn/kop
Media Partner : otonominews.co.id

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *