Connect with us

SELEB

Kadri Mohammad tak Mau di bawah Bayang-bayang Nama Besar Farid Hardja

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Gagasan untuk mendaur ulang lagu Karmila karya besar almarhum Farid Hardja sudah tercetus sebelas tahun lalu oleh duo musisi bersahabat LiLo Kla dengan Kadri Mohammad, namun karena musisinya meninggal sample lagunya yang sudah direkam hilang.

“Padahal demonya siap diserahkan ke publishing tapi karena sesuatu dan lain hal akhirnya tertunda dan setelah sebelas tahun bisa kami wujudkan,” ujar LiLo KLa yang memproduseri tembang Karmila karya Farid Hardja saat launching peluncuran single perdana Kadri Mohammad di Sarinah Thamrin Jakarta pusat Senin (01/07/2024)

Sebagai produser LiLo merasa vokal Kadri yang paling pas membawakan lagu fenomenal tersebut. “Vokal Kadri dengan gayanya, menurut saya paling pasa membawakan tembang Karmila. Makanya meski sudah sebelas tahun tertunda, saya sebagai produser tidak pindah ke lain hati,” ujar LiLo mantap

Sementara Kadri sebagai penyanyi, mencoba tidak terpengaruh dengan nama besar Farid Hardja, baik oleh vokal maupun penampilan.

“Saya mencoba menjauh dari bayang-bayang nama besar Farid Hardja. Makanya saya tidak berusaha memiripkan vokal mau penampilannya. Saya harus menjadi diri sendiri,” ujar Kadri Penyanyi yang juga lawyer handal ini.

Single Karmila yang unik pun disamber Rahayu Kertawiguna produser musik raksasa yang memiliki insting tinggi soal lagu yang bakal diterima pasar atau tidak.

“Saya langsung jatuh hati dengan warna vokal Bung Kadri dan warna musik Karmila yang digarap kekinian, Insha Allah tidak kalah fenomenal dari sebelumnya,” ujar Rahayu Kertawiguna optimis.

Vokal Kadri yang berciri kuat dengan vibrato membuat signature yang tidak biasa, membuktikan musikalitas penyanyi yang berbeda dalam single klasik ini. Kadri tidak meniru Farid Hardja namun karakter kuat tersebut merupakan anugerah alam.

Sebelumnya Kadri bersama band the KadriJimmo berhasil melahirkan album Indonesia Hebat (2009), Tanah Sang Pemberani EP (2015), single “Seandainya Aku Bisa Terbang” (Yovie Widianto/Kahitna), single “Ingin Punya Pacar Lagi”(2019) dan “Lamar” (2019).

LiLo, memang piawai mencari kekuatan suara vibrato Kadri dan merubahnya dari zona nyaman.
Unsur pengaruh musik Rock ‘n’ Roll modern dengan balutan padupadan choir dari band Beach Boy membuat “Karmila” menjadi suatu produk retro yang meruang dan elegan. Ini akan membuat lagu ini mudah masuk dalam pendengar musik saat ini menurut estimasi LiLo. Melengkapi lagu-lagu baru Indonesia lainnya.

“Saya mau generasi sekarang bisa merespon dengan mudah lagu ini. Sebuah anthem cinta beda usia yang unik menjadi salah satu karya terbaik dari Farid Hardja.
Saya menerjemahkan aransemen “Karmila” lewat bahasa jelajah masa lalu dan pendekatan musik modern. Kadri menjadi artis pertama untuk Program dan Album LiLo The Producer yang saya sedang garap. “Ujar LiLo.
Sedangkan single ini merupakan single pertama Kadri setelah bertahun-tahun bernyanyi dengan band.

“Saya merasa bisa melakukan eksplorasi power pop yang kuat bersama LiLo.” Kata Kadri.

Bahasa visual menjadi elemen sangat penting di narasi lagu “Karmila” ini. Sutradara untuk video klip sedang dipersiapkan yang terbaik. Menurut Kadri, visual di musik video “Karmila” ini juga diharapkan menjadi materi yang sesuai untuk profesi dirinya sebagai rocker, singer namun juga mumpuni di jalur karir lewat profesi lawyer yang dia tekuni. “Saya sudah membentuk band Kadri Karmila yang melibatkan anak-anak gen Z berkualitas dan akan tampil meriah dalam musik, gaya dan fashion”. Sambil berujar tentang keseriusannya menampilkan single “Karmila” ini. *Byl/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *