Connect with us

REGIONAL

Gladi Resik “Kenduri Apam” di Hutan Kota Pasbar, Bakal Pecahkan Rekor MURI

Published

on

KopiOnline PASBAR,- Dalam rangka persiapan Kenduri Apam untuk pecahkan Rekor MURI di Hutan Kota Kabupaten Pasaaman Barat, Sumatera Barat, maka dilakukan gladi resik demi terwujudnya pemecahan rekor MIURI yang akan dihelat, Kamis (12/03/2020) besok.

Ketua Pelaksana, Syifrowati yang di dampingi Sekda Pasbar, Yudesri beserta istri tampak juga dalam rombongan tersebut, Kadis Lingkungan Hidup, Adrinaldi Kadis Pendidikan Marwazi, Kadis.Perhubungan, Rizaldi dan Kaban.

Kesbangpolimas, Nina Sahputri, Kadis Pangan, Yashari. Kadis Pangan & Holtikutura,Sukarli, Kadis Sosial, Yonisal, Kaban Satpol PP & Kebakaran, Abdi Surya, Sekretaris Perkebunan, Jayasman, Kabag Kesra, Hendrizal, Kabag Protokoler, Yosmar Difiah, Sekretaris Koperindag, Sukarni, beserta seluruh jajaran pegawai dan staf OPD Pemkab Pasbar dan anak-anak sekolah telah hadir di lokasi dalam rangka meninjau persiapan pelaksanaan Ma-Apam 1500 tungku dan sekaligus gladi bersih.

Ketua panitia pelaksana, Syifrowati mengatakan acara ini terselenggara berkat kerjasama seluruh anggota panitia dan OPD serta instansi terkait, Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota panitia termasuk OPD yang sudah menyumbangkan dana, pikiran, dan tenaga, sehingga persiapan untuk terlaksananya acara kegiatan Rekor MURI besok dapat berlangsung dengan baik dan lancer.

Menurut Syifrowati kegiatan Ma-apam ini akan diikuti oleh emak-emak dari berbagai lapisan masyarakat, siswi -siswi SLTA dan juga staf dan pegawai putri seluruh instansi yang ada di Pemkab Pasbar.

Di samping itu, Kadis Lingkungan Hidup, Adrinaldi sangat mendukung acara yang diselenggarakan di Taman Hutan Kota ini. Sebab, dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan di lokasi tersebut maka akan lebih ramai pengunjungnya dan hutan kota akan dikenal oleh masyarakat luas, sehingga ke depannya bisa menjadi salah satu sasaran objek wisata di Pasbar
.
“Melalui kegiatan ini harapan kita konservasi tumbuhan dan hewan yang ada di hutan kota akan dapat tereksploitasi ke dunia luar, hingga dalam memperkenalkan hutan sebagai salah satu sasaran tujuan wisata akan tercapai, ” ujarnya.

Syifrowati menjelaskan bahwa pelaksanaan Ma-apam adalah salah satu kegiatan yang terkait dari nama-nama bulan dalam “Almanak” yang setara dengan bulan Rajab dalam kalender Hijriah. Artinya bulan Apam adalah sejenis makanan yang mirip serabi dan sudah menjadi tradisi di Pasbar.

Kenduri Apam yang diadakan oleh Pemkab ini merupakan langkah tindak lanjut untuk melestarikan tradisi bagi masyarakat Pasbar yang disebut Ma-apam pada bulan Rajab, dan juga menyambut Ramadan Apam yang dilakukan oleh emak-emak di kabupaten pemekaran ini.

Diterangkan lagi oleh Syifrowati bahwa pertama sekali yang harus dilakukan untuk memasak apam adalah menumbuk tepung dari beras nasi, Tepung tersebut lalu dicampur santan kelapa dalam sebuah periuk.

Setelah itu lanjutnya, campuran ini direndam paling kurang tiga jam, agar apam yang dimasak menjadi lembut. Adonan yang sudah sempurna ini kemudian diaduk kembali hingga menjadi cair dan cairan tepung inilah yang diambil untuk dituangkan ke wadah.

Apam dimasak dengan tungku,kayu bakar dan daun kelapa kering,banyak orang yang mengatakan kalau dimasak dengan daun kelapa rasanya lebih enak lagi.
“Masakan apam yang dianggap baik yaitu bila permukaannya berlubang lubang, sedangkan bagian belakang tidak hitam dan rata “.ujar Syifro.

Menurutnya, selain dimakan langsung, Apam ini juga bisa diberi kuah gula aren dan dapat direndam beberapa lama dalam kuahnya sebelum dimakan .
“Nah, mari kita kunjungi dan ramaikan besok Hutan Kota ini, menyaksikan sambil ikut menikmati masakan apam yang tersedia di lokasi dari hasil masakan bersama di atas 1500 tungku oleh emak-emak dari berbagai kalangan penjuru Pasbar. Zoelnasti

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version