Connect with us

REGIONAL

Dinas Kesehatan Lakukan Rapid Test di Sejumlah Pasar, Hasilnya Non Reaktif

Published

on

KopiOnline UNGARAN, – Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang menggelar rapid test di sejumpah pasar di Kabupaten Semarang. Ini dilakukan dengan menyasar pedagang ikan yang biasa melakukan transaksi di Pasar Kobong, Kota Semarang.

Rapid test difokuskan di pasar ikan yang cenderung menjadi klaster besar persebaran Covid-19. Demikian ditegaskan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang Hasty Wulandari kepada wartawan, usai melakukan rapid test di Pasar Babadan, Ungaran, Kab Semarang, Kamis (04/06/2020).

“Untuk rapid test ini digelar di Pasar Karangjati, Pasar Harjosari, Pasar Bringin, Pasar Projo Ambarawa, Pasar Kembangsari Tengaran, dan Pasar Suruh. Sampel yang diambil di setiap pasar antara 40 sampai 50 pedagang. Di Pasar Babadan khususnya, dari sampel 40 pedagang semuanya dinyatakan non reaktif,” kata Hasty.

Ditambahkan, bahwa rapid test yang dilakukannya ini merupakan tindak lanjut dari temuan kasus di Pasar Kobong Kota Semarang. Pasar Kobong merupakan sentra pedagang ikan di sejumlah daerah sekitar Kota Semarang. Bahkan, tracing dilaksanakan hingga ke tingkat puskesmas. Sistem yang dilaksanakan dengan model jemput bola, petugas menjemput para pedagang yang akan dilakukan rapid test.

“Kami, para petugas menjemput pedagang pasar dan termasuk pula pedagang ikan untuk dilakukan rapid test. Pada periode pertama telah dilakukan rapid test kepada 405 sampel. Dari sampel itu, ada 10 sampel yang reaktif dan lainnya harus melakukan tes swab,” ujarnya.

Selanjutnya, apabila ada yang reaktif langsung dilaporkan ke masing-masing puskesmas di wilayah dimana pedagang tersebut tinggal. Pihaknya, sampai sekarang masih menunggu 31 sampel hasil tes swab yang sudah dikirim ke Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga untuk dilakukan tes PCR.

Dalam sampel swab tes itu berasal dari hasil rapid test reaktif yang ditemukan di wilayah Kecamatan Ungaran Barat, Jambu, Kaliwungu, Suruh, Getasan, Gedangan Kecamatan Tuntang, dan klaster Pasar Kobong Kota Semarang. Bahkan, ada dua hasil reaktif dari dua orang perjalanan dari Jawa Barat dan Jakarta. Kedua orang ini kini masih menjalani isolasi di rumah singgah di gedung Balai Diklat BKKBN Ambarawa, Kab Semarang.

Sementara itu, Lurah Pasar Babadan Gatot Suwignyo menyatakan, bahwa di Pasar Babadan ini terdapat sebanyak 1.001 pedagang. Di lokasi pasar ini, telaj dilaksanakan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, wajib memakai masker serta ada publikasi terkait aturan yang harus dipatuhi para pedagang maupun pembeli.

“Kami telah berusaha mematuhi akan protokol kesehatan khususnya di komplak Pasar Babadan ini. Juga sudah tersedia tempat cuci tangan maupun pedagang dan pengunjung wajib memakai masker. Selain, publikasi terkait aturan yang harus ditaati pedagang dan pembeli selalu disosialisasikan,” tandasnya. Heru Santoso.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *