Connect with us

NASIONAL

Abaikan Jarak Aman, Total Angka Kematian Pasien Covid-19 Capai 114 Orang

Published

on

KopiOnline JAKARTA,,- Kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia terus meningkat setiap harinya, termasuk angka kematian. Hal tersebut terjadi ditengarai masih saja ada warga yang mengabaikan jarak aman di kehidupan sehari-hari.

Juru bicara penanganan kasus virus Corona, Dr Achmad Yurianto kembali melaporkan, hingga Minggu (29/03/2020), ada penambahan kasus baru positif sebanyak 130 sehingga jumlah sekarang menjadi 1.285 kasus positif.

Adapun jumlah pasien yang sembuh dan diperbolehkan pulang adalah sebanyak 5 orang, sehingga total orang yang pulih adalah 64 orang. Meski begitu, angka kematian masih terus merangkak naik setiap hari. Dengan 12 pasien yang meninggal dunia pada Sabtu hingga Minggu, total angka kematian mencapai 114 orang.

Dilansir dari VOA Indonesia, kasus paling banyak masih terdapat di DKI Jakarta dengan penambahan 74 kasus, sehingga total keseluruhan orang yang terjangkit virus di ibu kota adalah sebanyak 701 orang.

Dalam kesempatan ini, Yuri kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat tentang pentingnya menjaga jarak aman atau physical distancing, baik di dalam dan di luar rumah.

Selain itu, menurutnya masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Antara lain, mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir sebelum makan dan minum, dan menyentuh bagian wajah. Berdasarkan pengamatannya pada banyak kasus, tangan merupakan perantara paling banyak dalam kaitan penularan virus Covid-19 ini.

“Ini yang menjadi penting, mencuci tangan dengan sabun, sehingga tidak ada alasan bahwa harus dengan menggunakan hand sanitizer, dengan sabun sudah sangat efektif dengan air yang mengalir. Ini yang diharapkan bisa dilakukan,” jelas Yuri, Minggu (29/3/2020).

Pemerintah, kata Yuri, prihatin dengan penambahan kasus setiap harinya. Ini menandakan bahwa masyarakat masih mengangap sepele Pandemi global tersebut. Ia pun sangat berharap kepada seluruh masyarakat agar senantiasa mematuhi anjuran pemerintah, seperti tetap berada di dalam rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, hindari keramaian agar penularan tidak semakin meluas.

“Kita masih memprihatinkan kondisi ini, karena terbukti bahwa penularan masih terjadi. Bahwa kasus positif masih berada di tengah-tengah masyarakat, bahwa kontak dekat masih terjadi, bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun masih belum dimaksimalkan,” ujarnya.

Pemuka Agama Imbau Hindari Kerumunan

Para pemuka dari berbagai agama sepakat untuk mengimbau umatnya agar menghindari kerumunan, termasuk dalam kegiatan beribadah, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona in
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh mengatakan MUI telah mengeluarkan Fatwa No.14/2020 tentang pedoman pelaksanaan ibadah, yang isinya antara lain ibadah yang dijalankan dengan cara kerumunan agar seminimal mungkin dilarang dan dihindari.

Menurutnya, sebaik-baiknya salat adalah salat yang dilakukan di rumah.
“Rasulullah SAW menegaskan di dalam hadis shahihnya bahwa sebaik-baik ibadah shalat yang dilaksanakan oleh hamba di dalam hal ini umat Islam yakni shalat yang dilaksanakan di rumah,” ujarnya

Sementara itu, Sekretaris Umum Pendeta Persekutuan Gerja-Gereja di Indonesia (PGI) Jacklevyn F. Manuputty, mengatakan sejak 13 Maret, pihaknya mengimbau seluruh umat menjaga jarak dan menghindari ibadah-ibadah yang sifatnya kerumunan.

Imbauan senada disampaikan Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin. Dia menyatakan umat Buddha telah diimbau untuk menghentikan kegiatan yang sifatnya berkumpul, dan juga menjaga jarak minimal dua meter, serta merekomendasikan agar kegiatan di tempat ibadah bisa dilakukan dengan bantuan teknologi.

Sementara Sekretaris Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Steven menjelaskan para uskup telah mengeluarkan petunjuk untuk dapat ditaati dan dipatuhi terkait agar seluruh umat mengikuti perayaan gerejawi tanpa hadir secara bersama-sama, tetapi bisa melalui media sosial digital.

Demikian pula Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Nyoman Suartanu menyatakan untuk mencegah Covid-19 ini, umat Hindu diimbau melakukan kegiatan keagamaan cukup dari rumah saja, mulai dari melakukan doa, meditasi untuk kesembuhan dan perbaikan bangsa. Otn/kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version