Connect with us

HUKRIM

Somasi tak Digubris : Moeldoko Akhirnya Laporkan Dua Peneliti ICW ke Bareskrim

Published

on

KopiPagi | JAKARTA : Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko akhirnya melaporkan dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Egi Primayoga dan Miftahul Huda ke Bareskrim Polri. Laporan itu terkait tuduhan fitnah dan pencebaran nama baik. Sedangkan sebelumnya Moeldoko sudah melayangkan surat somasi, namun tidak ditanggapi.

Moeldoko datang ke Bareskrim Polri, Jumat (10/9/2021) didampingi tim kuasa hukumnya. Rombongan masuk melalui pintu berbeda dari pintu masuk umum. Moeldoko keluar setelah beberapa menit di dalam gedung Bareskrim untuk memberikan keterangan kepada awak media yang telah menunggu di pintu masuk umum pengunjung.

“Hari ini, saya Moeldoko selaku warga negara yang taat hukum melaporkan saudara Egi dan Mifta. Mereka telah melakukan pencemaran atas diri saya,” kata Moeldoko.

Menurut mantan Panglima TNI itu, dirinya tidak serta-merta melaporkan dua peneliti ICW. Sebelumnya dia sudah memberikan kesempatan untuk meminta maaf dan mencabut pernyataan yang merugikannya. “Sampai saat ini iktikat baik tidak dilakukan. Saya terpaksa saya selaku warga negara yang punya hak yang sama dengan yang lain, maka saya lapor,” ujar Moeldoko.

Pihaknya lanjut Moedoko membantah keras jika ada yang beranggapan paporan ini sebagai sikap pemerintah yang antikritik. Sebab, di Kantor Staf Kepresidenan (KSP) memiliki Program KSP Mendengar yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan sarannya.

Sementara, kuasa hukum Moeldoko Otto Hasibuan mengatakan, ada dua poin yang dilaporkan oleh kliennya terkait pernyataan ICW soal “pemburu rente” dan tuduhan ekspor beras.

Pertama pernyataan dari Saudara Egi dan Mifta yang menuduh Moeldoko melakukan suatu pemburuan rente. Kedua, kata Otto, terkait pernyataan Moeldoko melakukan ekspor beras.

“Padahal Pak Moeldoko tidak pernah melakukan ekspor beras. Tuduhan ini sangat luar biasa, karena mencemari nama baik Pak Moeldoko dan seluruh (keluarga, Red), tentunya anaknya,” kata Otto. *Kop.

Exit mobile version