Connect with us

PENDIDIKAN & BUDAYA

SMPN 28 Kota Tangerang : Fasilitasi Buku Pendidikan Pancasila

Published

on

TANGERANG | KopiPagi : Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran yang mempunyai misi sebagai pendidikan nilai dan moral Pancasila, penyadaran akan norma dan konstitusi UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengembangan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan penghayatan terhadap filosofi Bhinneka Tunggal Ika.

Pendidikan Pancasila dimaksudkan sebagai upaya membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila di SMP adalah upaya mengembangkan kualitas warga negara secara dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya pengembangan peserta didik agar mampu :

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan dirancang berbasis aktivitas, dikaitkan dengan sejumlah tema, yang diharapkan dapat mendorong peserta didik menjadi warga negara yang baik, melalui kepeduliannya terhadap permasalahan dan tantangan yang dihadapi masyarakat sekitarnya.

Saronih, Kepala Sekolah SMPN 28 Peninggilan Utara Ciledug, Kota Tangerang, menuturkan bahwa kepedulian tersebut, ditunjukkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam pengembangan komunitas yang terkait dengan dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil kajiannya dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang harus mampu dilakukan oleh tiap peserta didik.

“Dengan demikian akan terbentuk sikap yang cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia” ujar Saronih (17/11/2023).

Sementara itu Wahyudi Jaya Kepala Sekolah SMP Swasta Nusa Putera di Kec. Karawaci, Kota Tangerang, menjelaskan bahwa di samping penggunakan buku teks utama, siswa Pendidikan Pancasila itu disajikan pula implementasi model-model pembelajaran alternatif. Sehingga, pembelajaran yang disajikan dapat lebih bermakna.

“Guru dituntut untuk berani mengembangkan pembelajaran melalui kreasi dan inovasi model-model pembelajaran yang ada sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Pendidikan Pancasila dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan bersumber pada lingkungan sosial dan alam sekitarnya,” pungkas Wahyudi Jaya, Selasa (20/11/2023). *Kop.

Pewarta : Muslim.