Connect with us

REGIONAL

Kesandung 4 Kasus Pencurian : Kopling Jadi ‘Motor’ Ibadah Ramadhan

Published

on

SALATIGA| KopiPagi : Ramadhan menjadi salah satu bulan yang selalu dinantikan umat muslim di seluruh dunia, begitu juga seperti yang dirasakan warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Salatiga khususnya yang dirasakan Fernandy (22) alias Nandy alias Kopling asal Magelang yang juga sebagai warga binaan di Rutan Salatiga.

Fernandy alias Kopling, diusianya yang masih sangat muda ternyata sudah ‘kesandung’ 4 perkara pencurian dan penadahan dengan lama hukuman 5 tahun 4 bulan penjara. Meski berperawakan mungil, lincah dan cekatan, namun bisa dibilang sangat sadis saat masih berkeliaran bebas di luar penjara.

“Selama ini, saya yang juga seorang muslim sangat jauh dari taat dan sempurna khususnya dalam pelaksanaan ibadah. Alih-alih menjalankan perintah agama, justru sebaliknya banyak melakukan pelanggaran. Namun, setelah “mendekam” di penjara di Rutan Salatiga, saya mengakui banyak perubahan,” kata Kopling.

Sebelumnya, pemuda asal Magelang ini tidak pernah berpuasa, sholat maupun sama sekali tidak bisa membaca Al Quran. Dengan semangat pertaubatan, akhirnya kini menjadi seorang yang taat beragama hingga pada Ramadhan sekarang ini. Selain itu, sudah bisa menulis huruf Al Quran, menghafal 2 Juz dalam Al Quran serta terus berproses untuk menghafalnya sampai tuntas serta lebih taat beribadah.

“Dengan mendekam di penjara ini, dirinya banyak berubah dalam hidupnya. Sekarang ini, boleh dikatakan menjadi sosok yang agamis dan menjadi inspirasi bagi warga binaan lain bahkan bagi petugas Rutan Salatiga. Selama kurang lebih sudah dua tahun menjalani hukuman banyak perubahan dalam dirinya,” ujarnya.

Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano melalui Humas Nuryadi menceritakan, bahwa Kopling selama kurang lebih sudah menjalani dua tahun pidana telah banyak berubah. Bahkan, dapat dikatakan telah mengenal Tuhan. Apalagi selama menjalani puasa Ramadhan di tahun 2022 ini, Kopling dipercaya menjadi ‘motor’ bagi teman-teman warga binaan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

“Sekarang ini, Kopling sudah taat berpuasa bahkan sholat. Juga tadarus Al Quran hingga ikut membantu menyajikan makanan bagi warga binaan lain. Dia mengaku sangat bersyukur dan tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar hukum lagi. Meski, masa lalunya sangat kelam, tetapi saat ini tidak ada kata terlambat untuk berubah dan menjadi pribadi yang taat agama. Bahkan, jika kelak bebas dari penjara, siap untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesame,” pungkas Nuryadi. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version