Connect with us

JAGAT

Kekerasan Myanmar : Jokowi Berencana Adakan Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN

Published

on

KopiPagi | BOGOR : Myanmar mengalami guncangan sejak militer mengambil alih kekuasaan pada Senin, (01/02/2021) lalu. Dalam kudeta itu, militer menangkap Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan beberapa tokoh senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam sebuah penggerebekan dini hari.

Panglima Tertinggi Tatmadaw, Jenderal Min Aung Hlaing langsung mengambil alih kekuasaan selama satu tahun dan mengumumkan keadaan darurat. Ketegangan ini terjadi karena tentara menuduh pemerintah mencurangi pemilihan parlemen pada November 2020 lalu, di mana partai Suu Kyi memperluas mayoritas parlemennya dengan mengorbankan perwakilan militer.

Sejak itu gelombang unjuk rasa terus menerus terjadi yang menbuat banyak korban berjatuhan. Total yang terdokumentasi, sudah 217 demonstran tewas dalam upaya melawan kudeta militer tersebut. Namun kelompok LSM Assistance Association for Political Prisoners sangat yakin jumlah yang sesungguhnya lebih dari itu.

Menyikapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan dukacita dan simpati kepada para korban dan keluarga korban atas tindak kekerasan yang terjadi di Myanmar. Presiden Jokowi juga mendesak kekerasan di Myanmar dihentikan.

“Indonesia mendesak agar kekerasan di Myanmar dihentikan sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan,” ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan resminya dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/03/2021).

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta pihak yang bertikai di Myanmar mendepankan dialog untuk menyelesaikan persoalan.

“Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi Myanmar, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar,” katanya.

Menurutnya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat wajib menjadi prioritas utama. Oleh sebab itu, Jokowi berencana akan melakukan perbincangan dengan Sultan Brunei Darussalam untuk melaksanakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN secepatnya.

“Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam, ketua ASEAN, agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar,” pungkasnya. Otn/Kop.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2024 Koran Pagi Online - koranpagionline.com