Connect with us

U T A M A

Kajati Bali Ketut Sumedana : Meski Libur Tetap Layani Pencari Keadilan

Published

on

BALI | KopiPagi : Meski libur panjang Hari Raya Galungan dan hari besar lainnya, Korps Adhyaksa di Pulau Bali tetap melayani masyarakat.N amun yang paling terpenting pelayanan kepada masyarakat memprioritaskan pelayanan pencari keadilan.

Misalnya jenguk tahanan dan perizinan, serta masa penahanan ditingkat Penuntutan jangan sampai lepas demi hukum.

“Barang bukti dijaga dan dirawat jangan
sampai hilang dan rusak,” ujar Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Dr Ketut Sumedana SH MH, ketika melakukan kunjungan mendadak di Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar, Kejari Badung dan Kejari Tabanan, Senin (26/02/2024).

Didampingi Wakil Kajati (Wakajati) Bali, Dewa Gede Wirajana, Kajati Bali Ketut Sumedana meminta jajarannya agar memperhatikan keamanan kantor.

“Walaupun libur tetap harus ada penjagaan yang ekstra jangan hanya melibatkan security Kamdal Kantor tapi juga harus ada piket pegawai yang sewaktu-waktu bisa monitor kantor,” kata Ketut Sumedana.

Ketut juga mengingatkan jajarannya agar mematikan peralatan eletronik kelistrikan yang tidak digunakan untuk
menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Dalam kunjungan singkatnya di 3 Kejari tersebut tak lupa Ketut menyampaikan Ucapan Hari Raya Galungan kepada Pegawai yang beragama Hindu merayakan hari raya yang jatuh 6 bulan sekali itu atau setiap 210 hari, yang istimewa hari raya galungan di Bali seluruh pegawai pemerintahan
mendapat liburan mulai hari Selasa sampai minggu, oleh karena serangkaian hari raya
tersebut mulai dari penampahan sampai puncaknya hari Rabu ditambah lagi manis galungan sangat padat dengan berbagai upacara keagamaan.

Kajati Bali Ketut Sumedana dan Wakajati Bali Wirajana juga berpesan hari raya jangan digunakan untuk berfoya-foya apalagi sampai merugikan orang lain.

Jadikan momentum untuk introspeksi diri, pusatkan pikiran untuk
melakukan puja Bhakti kepada sang pencipta.

Sehingga sebagai Aparat Penegak Hukum
mampu menegakkan Dharma atau kebaikan / Keadilan.

“Momentum ini dimanfaatkan juga untuk berkumpul dengan keluarga besar dalam rangka silaturahmi,” pedan Ketut Sumedana. *Kop..

Editor : Syamsuri.