Connect with us

REGIONAL

DPC Geram : Polres Salatiga & FKIK UKSW Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba

Published

on

SALATIGA | KopiPagi : Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), para siswa SMK PGRI 1 Salatiga menerima penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) yang digelar DPC Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Kota Salatiga bekerja sama dengan Polres Salatiga dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UKSW di sekolah tersebut, Senin (08/11/2021).

Penyuluhan itu pada intinya, mengajak para siswa untuk lebih mengenali akan bahaya narkoba. Serta, dapat ikut memerangi dan paling tidak dimulai dari lingkungan mereka masing-masing. Dalam kegiatan penyuluhan ini, diterapkan protokol kesehatan ketat, sebelum memasuki ruangan seluruh peserta dan pembicara dicek suhu tubuhnya serta disemprot hand sanitizer dan wajib memakai masker.

Nampak hadir Suwarno (Kasubsi Ketahanan Ekonomi Kesbangpol Kota Salatiga), Ipda Guntur S (perwakilan dari Sat Narkoba Polres Salatiga), Y Joko Tirtono SH (Divisi Hukum Geram Salatiga), serta Ns Viane De Fretes SKeb MAN (perwakilan FKIK UKSW Salatiga). Sedangkan, nara sumber acara tersebut adalah M Sofyan SH (Geram Salatiga) dan Ipda Guntur S (Sat Resnarkoba Polres Salatiga).

Y Joko Tirtono (Divisi Hukum DPC Geram Salatiga) yang mewakili Ketua DPC Geram Salatiga Ohan Hiya menyatakan, bahwa tujuan  digelarnya acara ini karena akhir-akhir ini marak akan penyalahgunaan narkoba di Indonesia dan lebih banyak melibatkan kalangan remaja. Utamanya, para pelajar karena pelajar ini adalah generasi penerus bangsa yang harus diselamatkan dan dijauhkan dari bahaya narkoba.

“Semua sudah tahu, bahwa dengan telah tersentuh dan terasuki oleh narkoba maka semuanya akan rusak. Bahkan, masa depan pun ikut rusak serta karir juga rusak. Untuk itu, kita perlu mengetahui bahaya dan cara menghindari penyalahgunaan narkoba. Untuk memberantas dan mencegah narkoba ini, semuanya harus bersinergi dan tidak akan bisa diselesaikan oleh satu pihak saja,” jelas Jack, demikian biasa disapa dalam kata sambutannya.

Sementara itu, salah satu nara sumber M Sofyan SH, perwakilan DPC Geram Salatiga dalam paparan materi intinya menyampaikan bahwa hanya orang bodoh yang bisa masuk ke dalam jeratan narkoba atau zat dan obat-obatan terlarang lainnya. Disadari atau tidak, para pengedar dan produsen narkoba itu akan melakukan berbagai cara ataupun bujuk rayu untuk memikat siapapun agar tertarik dan masuk dalam ‘lingkarannya’.

“Mereka dengan ketahanan, komitmen dan kepribadian yang kuat serta mengedepankan akal sehat maka akan selamat dari jeratan narkoba. Namun, bagi orang yang sudah terlanjur terlibat narkoba sebagai pecandu maka hidupnya seperti mayat hidup (zombie) karena hidupnya menjadi budak dalam mendapatkan narkoba,” ujarnya. ***

Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version