Connect with us

LIFE

Bertaut Umur 26 Tahun, Pemuda Penari Ebeg itu Nikahi Janda Pesinden

Published

on

KopiOnline Jakarta,- Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Kalau kamu mencari yang sempurna, sampai ramnbutmu memutih jodoh itu tidak ada. Jadi apapun keadaannya Tuhan telah menggariskannya.

Pepatah Jawa ini barangkali lebih pas dengan perjalanan cinta sepasang insan yang umurnya bertaut 26 tahun. Perbedaan umur itu ternyata tidak memadamkan cinta kasih mereka, tidak menyuutkan niatnya untuk menuju ke jenjang pernikahan. Dua sejoli inipun akhirnya naik pelaminan.

Pemuda lajang penari Ebeg alias Kuda Lumping ini baru berusia 24 tahun, sementara wanita yang dinikahinya itu berstatus janda yang sudah berumur setengah abad atau 50 tahun. Profesinya sebagai pesinden wayang.

Adalah Destoko, pemuda asal Dusun Legok Desa Panusupan Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banayumas Jawa Tengah, yang namanya mendadak melejit di jejaring media sosial, setelah dirinya menikahi janda yang usianya lebih tua 26 tahun. Sedangkan Rasmiati merupakan janda usia 50 tahun, warga Desa Kedungwuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Banyumas.
Destoko, penggiat seni tradisionil Kuda Lumping atau Ebeg pada grup Wahyu Mugi Lestari di Desa Panusupan. Sedangkan Rasmiyati merupakan pesinden wayang yang kerap tampil dalam pementasan sejumlah dalang ternama di Banyumas dan sekitarnya.

Walau usia bertaut 26 tahun, keduanya melangsungkan pernikahan di rumah orang tua Destoko, Dusun Legok, Desa Panusupan pada Rabu (21/08/2019) kemarin.

Baik Destoko maupun Rasmiyati, sama-sama mengakui dunia seni yang telah menyatukan keduanya hingga mengikat janji suci dalam pernikahan. Ada pepatah Jawa, Witing Tresno Jalaran Seko Kulino. Barangkali pepatah ini lebih cocok disematkan dalam perjalanan cinta mereka yang sama-sama menggeluti seni.

“Kami diperkenalkan dalam keperluan seni. Grup kuda lumping kami memerlukan sinden untuk sebuah pementasan, sekitar sebulan lalu. Kemudian dari kesepakatan grup mengundang dia, dan kebetulan termasuk saya yang datang ke rumahnya untuk mengundang,” kata Destoko, ditemui Suara.com di rumahnya, Jumat sore (23/08/2019).

Destoko mengisahkan, sebelumnya sempat ragu saat akan mengundang, karena Rasmiati merupakan pesinden wayang. Yang dia tahu dari orang-orang, Rasmiati juga biasanya selalu menolak dengan cara halus bila diminta menjadi pesinden kuda lumping.

Namun tidak disangka, saat ia yang memintanya, perempuan yang kini sudah menjadi istri sahnya itu, ternyata menyanggupi untuk nyinden dan bergabung dengan grup kuda lumpingnya.

Atas kesediaan itu, Destoko kemudian yang bertindak menjadi tukang antarjemput setiap kali Rasmiati tampil.
“Kalau dia tampil, saya suka nungguin sampai selesai, kemudian mengantarnya pulang,” kata Destoko.

Dari kebersamaan itu, cinta di antara keduanya mulai tumbuh. Selain antarjemput, keduanya juga mulai aktif berkomunikasi lewah obrolan telepon, WhatsApp atau sesekali ketemu.

“Sampai pada akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius. Alhamdulillah kedua orang tua dan keluarga menyetujui, sehingga kemarin (Rabu) dilangsungkan pernikahan,” kata dia.

Destoko mengaku kesengsem pada Rasmiati karena kemerduan suaranya saat nyinden. Sebagai penari ebeg, dia paham betul mana suara merdu atau tidak, termasuk kesesuaian dengan nada lagu.

“Apalagi kalau pas tampil bareng di ebeg. Dia yang menyanyi, saya yang menari. Jadi tarian saya pun rasanya menyatu banget dengan lantunan suara merdunya,” kata Destoko yang sudah menari ebeg selama puluhan tahun itu.

Sedangkan di mata Rasmiati, Destoko merupakan pemuda yang baik dan tampan. Saat menari ebeg juga banyak penonton yang mengindolakan karena keluwesan tarian hingga ketampanannya.

“Banyak yang bilang katanya ganteng gitu, akhirnya (saya) terpikat juga,” kata Rasmiati sembari tersenyum malu.

Disinggung mengenai beda usia hingga 26 tahun, pengantin baru tersebut mengaku sudah mempertimbangkan sejak awal. Bagi keduanya, kesucian cinta tidak akan terhalang oleh jarak usia.

“Bagi kami itu tidak ada masalah. Namanya juga sudah jodoh,” katanya. kop
Sumber : www.suara.com

Pasangan bahadia Destoko dan Rasmiati. Foto : Ist.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *