Connect with us

NASIONAL

Antisoipasi Omicron Merebak : Sri Mulyani Siapkan Anggaran Cadangan 5 %

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bicara tentang masuknya varian virus baru Covid-19 Omicron ke Indonesia, seperti yang dimumkan Menteri Kesehatan Budi Gubadi Sadikin beberapa waktu lalu.

Menkeu  mengatakan, pemerintah telah menempuh berbagai langkah dalam rangka mengendalikan pandemi covid-19 seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan memperkuat 3T yakni testing, tracing, dan treatment.

Terkait masuknya Omicron, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus mengikuti perkembangan varian Omicron yang baru saja terdeteksi masuk ke Indonesia, serta melakukan pemantauan terhadap varian tersebut di negara lain.

“Kami ikuti terus dalam pemerintah kabinet setiap minggu. Kami melihat semua hasil penelitian semua negara, seperti yang terjadi di Inggris Afrika Selatan kami ikuti,” kata Sri Mulyani kepada media, Jumat (17/12/2021).

Ia juga mengklaim Presiden Joko Widodo telah meminta kepada seluruh daerah untuk tetap fokus dalam menangani pandemi khususnya varian omicron.

Selain memperkuan langkah 3 T, menurut Ani, pemerintah juga mengebut program vaksinasi di semua daerah dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

“Vaksinasi dilakukan, anggaran tetap sama, kami dorong semua daerah selama ini ada kapasitas lakukan itu. Jadi koordinasi dari Kemenkes, TNI, Polri, Pemda makin ditingkatkan dengan munculnya omicron,” katanya.

Menkeu berharap varian terbaru ini tidak akan merebak seperti varian Delta yang membuat gelombang kedua pandemi terjadi pada pertengahan tahun ini.

Namun demikian, ia telah memerintahkan kepada kementerian dan lembaga untuk menyediakan anggaran cadangan sebesar 5 persen, apabila Omicron merebak seperti Delta.

Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yon Arsal mengatakan pemerintah akan terus berkomitmen untuk mendukung penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi.

“Pemerintah berkomitmen untuk mendukung penanganan covid karena anggarannya bersifat fleksibel di awal sekitar 300 plafon, tapi langsung fleksibel (bergantung) kebutuhan,” kata Yon kepada media, Jumat (17/12/2021).

Ia menekankan anggaran negara akan disesuaikan dengan kondisi yang ada, namun yang terpenting tetap menjaga kecepatan dalam menangani pandemi. Otn/Kop.

Exit mobile version