Connect with us

RAGAM

Mantan Tenaga Ahli Menkes Terawan Ajak MKEK dan PB IDI Tabayun

Published

on

JAKARTA | KopiPagi : Tenaga Ahli Menteri Kesehatan era Terawan Agus Putranto, Andi, mendukung rencana pengurus Ikatan Dokter Indoneia (IDI) membentuk “IDI reborn”. Andi juga berharap agar dalang beredarnya video pemecatan Dr. Terawan diungkap.

“Selain itu saya minta IDI mengungkapkan dalang beredarnya video pemecatan pak Terawan,” katanya, di Jakarta Rabu (06/04/2022).

Sebelumnya, Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi, mengatakan pihaknya bakal melakukan perubahan besar dalam organisasi profesi dokter itu.

“Akan ada transformasi IDI menjadi IDI reborn atau terlahir kembali. Kita harapkan menjadi lebih baik,” ujar Adib dalam rapat Bersama IDI dan  Komisi IX DPR RI Selasa (05/04/2022).

Andi juga  meminta IDI dan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk teliti dan berhati-hati dalam kasus pemecatan dokter Terawan.

“Di bulan suci Ramadhan ini, mari sama-sama tabayun dalam melihat kasus pemecatan itu. Mengapa dalam video yang beredar disebut  salah satu alasan pemecatan dokter Terawan terkait vaksin Nusantara. Sedangkan  IDI di DPR mengatkan tidak ada hubungannya dengan Vaknus,” ujarnya.

Terkait tuduhan MKEK IDI bahwa para pembimbing penyusunan disertasi Terawan mengenai metode “cuci otak” di Universitas Hasanudin (Unhas) Makasar, mendapat tekanan dari pihak eksternal, Andi minta agar hal tersebut dibuktikan.

“Karena tuduhan ini bisa menciderai dunia akedemis,” katanya.

Tuduhan itu terungkap dalam dalam rapat bersama  MKEK IDI dan Komisi IX DPR, Senin, 4 April 2022.  Dalam rapat itu, anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy, menilai disertasi Terawan memiliki sejumlah kelemahan secara subtansial. Dia menduga para pembimbing Terawan mendapat tekanan. Namun ia  tidak tahu bentuk tekanan itu.

“Tidak etis tuduhan tersebut disampaikan di dalam forum resmi dan ditayangkan secara langsung ke publik, apalagi yang menyampaikan seorang akademisi dan guru besar kedokteran, itu hal yang sangat memalukan bagi dunia akademik, Unhas itu kampus besar.”

Unhas merupakan salah satu kampus terbesar di Indonesia, banyak tokoh lahir dari Unhas. Kampus yang berlogo ayam jantan itu pun telah banyak memberikan penghargaan kepada tokoh dalam negeri dan luar negeri.

“Unhas telah memberikan banyak gelar kepada tokoh nasional dan internasional, mulai dari Bung Karno, Bung Hatta, hingga Nelson Mandela dan banyak lagi tokoh lainnya. Hal itu menggambarkan bahwa Unhas itu bukan kampus yang biasa saja dalam kualitas dan standar pendidikan.” tutup Andi.

Pihak Rektorat Universitas Hasanuddin (Unhas) sudah merespon tuduhan itu. Unhas mendesak MKEK ID menjelaskan secara rinci terkait tuduhan tersebut. *Roz/Kop.