Pj. Bupati PPU Makmur Marbun (kedua kanan) bersama Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti Sulistyaningrum (kanan) dan Perencana Ahli Muda Setditjen Dukcapil Zainudin (paling kiri). Foto : Dok. Setditjen Dukcapil.
Penajam | KopiPagi : Ditjen Dukcapil sukses memberikan pelayanan kependudukan dalam rangkaian acara Festival Harmoni Budaya Nusantara dan Gerakan Nasional Revolusi Mental (FHBN-GNRM) yang berlangsung di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim). Warga masyarakat
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) serta Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Warga masyarakat PPU menyambut baik dan merespon positif dengan dihelatnya festival tersebut.
Festival yang mengusung tema “Merajut Persatuan dalam Keragaman” diharapkan menjadi perayaan budaya yang meriah sekaligus memperkuat identitas budaya di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kawasan penyangganya.
Acara yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 6-7 September 2024, digelar di Lapangan Kantor Bupati Penajam Paser Utara. Pembukaan dan penutupan acara dilakukan oleh Deputi Revolusi Mental dari Kemenko PMK, dihadiri oleh Penjabat Bupati Penajam Paser Utara (PPU), serta pejabat dari berbagai Kementerian, Lembaga, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik dari provinsi maupun kabupaten/kota. Acara tersebut turut dimeriahkan oleh berbagai festival budaya, permainan rakyat, dan pasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya menjaga identitas dan budaya lokal dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur. “Pembangunan IKN tak boleh menghilangkan identitas dan budaya lokal, tapi harus memperhatikan ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya serta memahami keragaman dan kondisi sosial masyarakat lokal sebagai landasan penting dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif,” tutur Menko Muhadjir dalam sambutannya, Jumat (6/9/2024).
Dalam rangkaian festival, Ditjen Dukcapil turut berpartisipasi dengan membuka booth layanan administrasi kependudukan. Tim Dinas Dukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara ikut mendukung kegiatan dengan mengoperasikan mobil layanan keliling, sekaligus memberikan kemudahan akses bagi masyarakat setempat dalam pengurusan dokumen kependudukan.
Pj. Bupati PPU Makmur Marbun yang berkesempatan mengunjungi booth Dukcapil, sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas keterlibatan Ditjen Dukcapil. “Terima kasih atas upaya Ditjen Dukcapil dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat PPU. Booth Dukcapil ini menjadi tempat penting bagi warga untuk mengurus berbagai dokumen kependudukan,” kata Makmur Marbun yang juga Direktur Produk Hukum Daerah pada Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri.
Layanan adminduk yang diberikan mencakup aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), pencetakan KTP-el yang rusak atau hilang, pergantian foto pada KTP-el, serta perekaman KTP-el bagi warga yang belum memilikinya. Pada hari pertama, layanan yang diberikan meliputi aktivasi IKD untuk 26 orang, pencetakan KTP-el rusak/hilang untuk 16 orang, serta pergantian foto untuk 11 orang.
Pada hari kedua, layanan kependudukan Ditjen Dukcapil dan Dinas Dukcapil Penajam Paser Utara tetap berjalan dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. Tercatat sebanyak 28 orang mengaktivasi IKD, 14 orang mencetak KTP-el yang rusak atau hilang, dan 6 orang melakukan pergantian foto pada KTP-el. Selain itu, terdapat 1 orang yang melakukan perekaman KTP-el baru.
Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi mengapresiasi respons positif masyarakat terhadap layanan yang diberikan selama acara ini. “Kehadiran Ditjen Dukcapil dalam FHBN-GNRM merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendekatkan layanan kependudukan kepada masyarakat sekaligus mendukung pembangunan IKN. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan momentum ini untuk menyelesaikan kebutuhan dokumen kependudukan mereka dengan cepat dan efisien,” kata Dirjen Teguh.
Secara total, Ditjen Dukcapil berhasil melayani 102 permohonan dokumen kependudukan selama acara berlangsung. Kegiatan ini memperlihatkan sinergi yang kuat antara pelestarian budaya dan penguatan pelayanan publik, di mana Ditjen Dukcapil menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan pelayanan administrasi kependudukan yang semakin inklusif dan efisien.
Partisipasi Ditjen Dukcapil dalam acara ini tidak hanya berperan mempercepat layanan dokumen kependudukan, tetapi juga menjadi bagian dari dukungan terhadap pelestarian budaya dan keberlanjutan sosial-ekonomi di daerah. Kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta antusiasme masyarakat, menjadi kunci keberhasilan acara ini.
“Ditjen Dukcapil akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan, sejalan dengan visi pembangunan IKN yang tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal serta memajukan kesejahteraan sosial masyarakat,” demikian pesan Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi. *Kop.