Connect with us

PERISTIWA

Warga Delik Geger : Jenasah Bayi Perempuan Ditemukan di Sungai Susukan

Published

on

KopiPagi | UNGARAN : Warga Dusun Susukan, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang geger dengan ditemukannya jenasah bayi di daerah pintu air lama Jelog di Dusun Susukan pada Minggu (14/03/2021) kemarin, saat ditemukan jenasah bayi itu mengapung dan tertelungkup.

Petugas cek jenasah bayi yang ditemukan di sungai. (Foto Humas Polres Semarang)

Kapolsek Tuntang AKP Suprapto melalui Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Sugiyarta menyatakan, bahwa jenasah bayi itu pertama kali ditemukan oleh Siswanto (50) penjaga pintu air yang juga warga Dusun Susukan RT 01 RW 01 Desa Delik, Tuntang. Saat itu, saksimau mengecek air dan dikagetkan adanya orok bayi yang tertelungkup. Melihat itu, Siswanto langsung memberitahukan penemuan itu kepada rekannya Widodo (52) tetangganya yang juga Kepala Dusun (Kadus) Susukan.

“Pak Kadus yang dilapori ada bayi di sungai langsung melihat ke lokasi penemuan, selanjutnya melaporkannya ke Polsek Tuntang. Tidak lama kemudian, sejumlah petugas Polsek Tuntang dipimpin  Kapolsek Tuntang AKP Suprapto, Koramil Tuntang, petugas medis Puskesmas Tuntang serta petugas laborat dari RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Ambarawa tiba di lokasi penemuan bayi. Sampai di lokasi penemuan, langsung melakukan evakuasi jenasah bayi itu,” jelas AKP Sugiyarta kepada koranpagionline.com, Senin (15/03/2021).

Setelah jenasah berhasil diangkat dari sungai itu, dilakukan pengecekan medis oleh Dokter Dani Prasetyo (Puskesmas Tuntang) dan Dokter Aris Hastarini (RSUD drGunawan Mangunkusumo Ambarawa). Dari pemeriksaan medis, bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dan diduga sudah meninggal dunia kurang dari dua hari. Sedangkan, usia bayi itu sudah cukup bulan.

“Selain itu, tali pusar bayi masih ada sedangkan plasentanya sudah tidak ada. Selanjutnya bayi tersebut dibawa ke RSUD Ambarawa. Dari penemuan bayi di sungai iitu, petugas Polsek Tuntang dan Polres Semarang masih melakukan penyelidikan,” tandasnya. ***

 Pewarta : Heru Santoso.

Exit mobile version