TASIKMALAYA | KopiPagi : Siti Nur Azizah, Puteri Wakil Presiden RI KH Maruf Amin kembali membuat gebrakan dalam pergerakan ekonomi kerakyatan dengan meluncurkan Planet Talas Beneng.
Setelah sebelumnya berhasil mempopulerkan tanaman kelor sebagai sumber gizi masyarakat, kali ini dia mengkampanyekan budidaya Talas Beneng melalui program Planet (Pangan Lokal Networking) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Melalui prakarsa SNA INITIATIVE, lembaga yang didirikannya, program tersebut diluncurkan tepat di hari ulang tahun orang terpenting nomor dua di Indonesia.
Dengan peluncuran program pada hari ulang tahun Wakil Presiden RI KH Maruf Amin yang ke-80 ini, Azizah berharap program tersebut menjadi doa dan wasilah akan datangnya kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Sebagaimana diketahui tanaman endemik Banten yang memiliki nama latin Xanthosoma Undipes K.Koch ini sedang populer di kalangan petani. Selain dimanfaatkan umbinya sebagai bahan pangan, daunnya dapat diolah menjadi bahan pengganti tembakau pada rokok, sedangkan pelepahnya dapat digunakan sebagai sumber serat alami yang bermanfaat bagi industri tekstil.
“Abah Wapres dapat diibaratkan seperti Talas Beneng. Beliau datang dari Banten lalu berkhidmat untuk Indonesia. Hidupnya selalu bermanfaat bagi orang banyak. Ibarat dari daun, batang, hingga umbinya selalu berguna bagi sesiapa saja yang membutuhkannya,” ungkap perempuan yang baru saja mendapat gelar profesor dalam bidang Ilmu Hukum Bisnis Halal dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini sedikit berfilsafat.
Peluncuran program tersebut dilakukan di Aula Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu, 11 Maret 2023.
“Tanaman ini cukup diminati para petani, karena mudah budidayanya dan luas pangsa pasarnya. Bukan hanya dikenal di Jawa, tapi di Kalimantan, Sulawesi dan hampir seluruh Indonesia. Karenanya
melalui SNA INITIATIVE kita ingin memberikan dukungan nyata dalam penyiapan SDM, kelembagaan, industri, dan pasarnya, agar gairah budidaya Talas Beneng tidak pupus di tengah jalan,” ungkap penulis buku Towards Halal ini.
Sementara itu Alip Purnomo selaku Direktur Eksekutif SNA INITIATIVE mengaku, dirinya memilih Kabupaten Tasikmalaya sebagai sentra pengolahan daun Talas Beneng, karena di wilayah tersebut lembaga yang dipimpinnya telah bekerjasama dengan salah satu sentra pengolahan daun Talas Beneng.
“Budidaya Talas Beneng hanya akan maju bila terhubung dengan industri pengolahannya. Di Tasikmalaya, kami telah menandatangani kerjasama dengan PT RNA (Rizqunnajah Nur Abadi) yang siap mengelelola daun talas beneng rajang untuk keperluan ekspor. PT RNA didorong sebagai industri penampungan hasil panen daun dari petani dengan harga yang memadai. Kerjasama ini menempatkan PT RNA pada lini industri, sementara SNA INITIATIVE akan tetap sebagai lembaga nirlaba yang menjaga cita-cita sosial dalam bisnis tersebut. Dengan demikian gerakan Planet Talas Beneng akan lebih berwatak ekonomi kesejahteraan bagi rakyat ketimbang ekonomi kapitalistik,” ungkap alumni Antropologi FISIP UI ini menjelaskan.
Peluncuran program Planet Talas Beneng berjalan dengan meriah, tampak hadir pejabat Kementerian Desa dan PDTT, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, sejumlah camat, kepala desa, BUMDes, hingga Koramil dan Polsek setempat.
Selain itu, buyer dari Australia dan Turki tampak hadir dan turut serta memberikan semangat bagi para peserta untuk menghasilkan produk yang terbaik dari desa untuk dunia.
“Pasar masih terhampar luas baik di dalam maupun luar negeri. Yang terpenting ekosistem bisnis Talas Beneng harus terus dibenahi. Berjayanya bisnis Talas Beneng jangan hanya dinikmati oleh konglomerasi, tapi juga harus berwatak sosial dengan menggerakkan ekonomi desa yang mengalami stagnasi,” ungkap founder Kopi Goenoeng ini mengakhiri percakapan. *Kop.